Kediri (ANTARA News) - Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo KH Achmad Idris Marzuqi merasa namanya dicatut oleh pengurus Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). "Sejak pertemuan di Langitan, Selasa (21/11) lalu, saya sudah menyatakan tidak akan bergabung dengan PKNU. Tapi mengapa tiba-tiba nama saya dicantumkan sebagai Wakil Ketua Dewan Syura PKNU, berarti nama saya dicatut," kata Kiai Idris di Ponpes Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Kamis. Ia menyatakan, keberatan jika namanya sampai didaftarkan oleh PKNU kepada Departemen Hukum dan HAM, meski sampai sekarang belum memastikan langkah hukum yang akan ditempuh. Menurut dia, sejak pertemuan di Ponpes Al Falah Putri, Ploso, Kediri, pada 10 November lalu, dirinya sudah menyatakan tidak setuju dengan embel-embel NU pada nama partai baru. "Cobalah kita semua mendengarkan keberatan sejumlah pengurus NU yang tengah berjuang keras memurnikan NU dari unsur politik," pintanya kepada para ulama lainnya. Bahkan sebelum pertemuan digelar di Langitan, kiai Idris juga tetap pada pendiriannya untuk tidak menggunakan PKNU sebagai partai baru para ulama, pascakasasi MA yang memenangkan DPP PKB versi Muktamar Semarang pimpinan KH Abdurrahman Wahid dan Muhaimin Iskandar. Sedang dalam pertemuan di Langitan, dia mengusulkan nama partai baru itu adalah Partai Bintang Sembilan (PBS), namun ditolak oleh para peserta pertemuan, termasuk Ketua Umum PKNU Choirul Anam. "Karena itu, saya tidak akan bergabung dengan PKNU," ujar Idris beralasan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006