Pekanbaru (ANTARA News) - Otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru mengatakan sedang melakukan perluasan pada landasan pacu menjadi 2.600 meter dari sebelumnya 2.250 meter.

"Panjang landasan yang saat ini sedang dibangun 350 meter jadi sepanjang 2.600 meter. Insya Allah akan kita operasikan pada pertengahan tahun depan," papar General Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Arif Darmawan di Pekanbaru, Riau, Rabu.

Dia mengatakan, perluasan landasan pacu bandara tersebut merupakan kebutuhan masyarakat terutama yang datang ke Riau, walau tahun 2014 penumpang transportasi udara sedang mengalami tren penurunan sekitar empat persen dibanding tahun 2013.

Namun pihaknya memprediksi penumpang angkutan udara akan mengalami peningkatan dalam 5 sampai 10 tahun kedepan kedepan, sehingga kapasitas atau daya tampung bandara tersebut perlu ditingkatkan baik dari sisi darat maupun sisi udara.

Saat ini berdasarkan data Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru jumlah penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara diperkirakan tahun 2014 sekitar 3,6 juta jiwa dengan kapasitas bandara yang sanggup menampung penumpang sebanyak 4 juta jiwa per tahun.

"Jadi mau tidak mau kita harus mengantisipasinya. Peluasan landasan pacu ini, kita harapkan sudah bisa dioperasikan semester dua tahun 2015 dengan panjang 2.600 meter dan lebar 45 meter. Untuk pembangunan seluruh bandara ini bersumber dari PT Angkasa Pura II," ucapnya.

Arif mengatakan, pihaknya masih berharap dukungan dari pemerintah daerah baik Provinsi Riau maupun Kota Pekanbaru dalam melakukan perluasan Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

"Yang kita lakukan sekarang, hanya meningkatkan kenyamanan penumpang pesawat dan tipe pesawat jadi semakin besar dan mereka tidak harus melakukan pengereman mendadak. Jadi faktor kesemalatan sedikit ditingkatkan," katanya, menegaskan.

Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Indonesia (Astindo) Provinsi Riau menyatakan, saat ini masih ada 10 maskapai penerbangan yang melayani penerbangan domestik dan internasional di Pakanbaru seperti Air Asia, Batik Air, Citilink, Firefly, Garuda, Indonesia Air Asia, Lion Air, Malindo Air, Silk Air dan Susi Air.

"Ada tiga maskapai yang menghentikan operasi di Pekanbaru yakni Sriwijaya Air, Mandala Tigerair dan Sky Aviation karena rute yang mereka terbangi dianggap tidak ekonomis untuk menutup biaya operasional," kata Sekretaris Astindo Riau, Wendy Yolanda Pasaribu.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014