Banda Aceh (ANTARA News) - Dua menteri Kabinet Indonesia Bersatu, yakni Menteri Hukum dan HAM serta Menteri Dalam Negeri (Mendagri), ikut karnaval deklarasi kampanye pemilihan kepala daerah (pilkada) damai, di Banda Aceh, Kamis. Menkum dan HAM Hamid Awaluddin dan Mendagri M Ma`ruf ikut serta setelah mereka menjadi saksi penandatanganan prasasti kampanye damai yang dilakukan delapan kandidat gubernur/wakil gubernur, di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Sebelumnya diberitakan tiga menteri, yakni Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Sofyan Djalil ikut menyaksikan penandatanganan prasasti kampanye pilkada damai yang diselenggarakan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Kandidat gubernur yang menandatangani prasasti kampanye damai itu, masing-masing Iskandar Hoesin-M Saleh Manaf, Tamlicha Ali-Harmen Nuriqmar, A Malik Raden-Sayed Fuad Zakaria, Humam Hamid-Hasbi Abdullah, M Djali Yusuf-Syauqas Rahmatillah, Irwandi Yusuf-M Nazar, Azwar Abubakar-M Nasir Djamil dan Ghazali Abbas Adan-Salahuddin Alfata. Prasasti yang ditandatangani para kandidat gubernur/wakil gubernur NAD itu berbunyi, "Dengan dilandasi semangat persaudaraan dan kebersamaan, kami para calon gubernur/wakil gubernur NAD sepakat untuk melaksanakan kampanye damai pada pilkada NAD 2006 demi terwujudnya Aceh yang aman damai dan makmur". Masa kampanye yang telah ditetapkan Komisi Independen Pemilihan (KIP) NAD akan berlangsung selama dua pekan, terhitung 24 Nopember 2006. Deklarasi pilkada damai delapan kandidat gubernur di halaman depan masjid kebanggaan milik masyarakat di provinsi berjuluk "Serambi Mekah" itu juga dimeriahkan atraksi pemukulan 'rapai' para seniman tradisional Aceh. Selain itu, tidak kurang dari 300 unit becak mesin (roda tiga) yang telah dihias mengiringi pawai bersama kandidat gubernur/wakil gubernur NAD, mengelilingi sejumlah ruas jalan protokol di kota Banda Aceh. Deklarasi damai para kandidat gubernur/wakil gubernur yang akan bersaing dalam pilkada yang akan digelar 11 Desember 2006 itu sebelumnya dijadualkan dihadiri mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Malik Machmud, namun yang bersangkutan hingga pukul 11.00 WIB belum kelihatan di pentas. Sedikitnya 2,6 juta masyarakat di provinsi ujung paling barat Indonesia itu akan menggunakan hak pilih mereka untuk memilih gubernur/wakil gubernur dan 19 bupati/walikota serta para wakilnya secara serentak pada 11 Desember 2006. (*)
Copyright © ANTARA 2006