Proyeksi indeks BEI itu menyusul adanya sentimen positif dari dalam negeri yakni pemerintah yang akan fokus pada hal-hal dasar yang menunjang pertumbuhan ekonomi, salah satunya pembangunan infrastruktur dan mendorong industri maritim."

Jakarta (Antara) - Analis Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Guntur Tri Hariyanto memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2015 mendatang dapat mencapai ke level 6.000 poin

"Proyeksi indeks BEI itu menyusul adanya sentimen positif dari dalam negeri yakni pemerintah yang akan fokus pada hal-hal dasar yang menunjang pertumbuhan ekonomi, salah satunya pembangunan infrastruktur dan mendorong industri maritim," ujar Guntur Tri Hariyanto di Jakarta, Selasa.

Dengan fokus itu, menurut dia, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari proyeksi tahun 2014 ini yang sebesar 5,1-5,5 persen, sehingga ketertarikan asing terhadap pasar keuangan, dalam hal ini pasar modal Indonesia akan tetap baik.

Kendati demikian, Guntur Tri Hariyanto mengatakan bahwa laju indeks BEI akan tertahan menuju level 6.000 ketika bank sentral AS (the Fed) merealisasikan kenaikan suku bunga (Fed rate) yang diproyeksikan pada pertengahan tahun 2015.

"Ketika diumumkan kenaikan Fed rate, IHSG diperkirakan tertekan. Namun, saya yakin indeks BEI masih berada di kisaran level 5.000 poin," kata nya.

Sementara itu, Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menilai bahwa proyeksi IHSG ke arah level 6.000 poin itu karena faktor teknikal dan belum memperhitungkan pertumbuhan ekonomi, termasuk neraca transaksi berjalan yang masih defisit.

"Kami belum melihat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Pemerintahan 2015, maka IHSG akan bergerak di kisaran 5.350 dan belum menyentuh 5.500 poin," katanya.

Menurut dia, masih cukup banyak tantangan ke depan bagi indeks BEI menuju level 6.000 poin diantaranya masih adanya kekhawatiran dari pertumbuhan ekonomi domestik akibat masih melambatnya perekonomian global.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014