Surabaya (ANTARA News) - Akibat ledakan pipa gas Pertamina di km-38 jalur tol Porong-Gempol Rabu (22/11) malam, Pertamina saat ini memfokuskan melakukan pengalihan pipa gas, agar dapat kembali memenuhi kebutuhan Perusahaan Gas Negara (PGN). Kepala Area Transmisi Gas Pertamina Wilayah Jatim, Sutadi dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (23/11) mengatakan, untuk rencana jangka pendek pihaknya akan melakukan pengalihan ke PGN. Hal ini dikarenakan kebutuhan PGN merupakan kebutuhan yang mendesak dan harus segera dipenuhi. "Kami memperkirakan dalam kurun waktu lima hari ke depan, pasokan gas untuk PGN dapat segera teralisasi. Pasokan gas dari produsen ke konsumen selama lima hari ini terpaksa terhenti," paparnya. Sedangkan jangka panjang, menurut dia, tetap merelokasi pipa gas sepanjang 2-3 km yang terkena dampak lumpur Lapindo. Pipa tersebut menghubungkan sumur ekspoitasi di Pulau Pagerungan milik EMP Kangean dan Santos Maleo dengan tiga indusri yakni PGN, PLN Distribusi Jawa-Bali dan Petrokimia Gresik. Setelah pasokan untuk PGN selesai, maka akan dilanjutkan dengan kegiatan jangka menengah, yaitu melakukan pengalihan untuk kebutuhan PLN dan Petrokimia Gresik. Sedangkan untuk jangka panjang, Pertamina akan melakukan relokasi pipa-pipa yang dianggap rawan kebocoran. "Untuk relokasi, kami programkan untuk jangka panjang, karena untuk merelokasi pipa belum tahu kapan harus dilakukan sebab masih memerlukan studi dan biaya yang tinggi," ujar Sutadi. Studi relokasi membutuhkan waktu dua bulan dan itu sudah berjalan beberapa waktu lalu, sesuai persetujuan Tim Nasional Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo (PSLS). Begitu pula dengan tempat relokasi, pihaknya belum bisa menyebutkan. Sementara proses pengerjaan relokasi akan dilakukan setelah ditentukan tempatnya, karena juga tergantung lokasi yang akan dilalui pipa transmisi tersebut. Pipa transmisi milik Pertamina tersebut mampu memasok gas sebesar 133 juta kaki kubik, untuk tiga industri utama yakni, PLN Distribusi Jawa-Bali yang terancam kehilangan pasokan gas sebanyak 13 juta kaki kubik per hari, Petrokimia Gresik 50 juta kaki kubik dan PGN sebesar 70 juta kaki kubik per hari.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006