Kuala Lumpur (ANTARA News) - Penguasa di sebuah negara bagian Malaysia, yang baru-baru ini mencabut larangan berbagai konser di tempat umum, berharap akan dapat merayu Yusuf Islam agar tampil di negara bagian tersebut, sebuah laporan menyatakan Kamis. Negara Bagian Kelantan kini sibuk mencari sponsor untuk membawa penyanyi itu ke Malaysia tahun depan, sebagai bagian rencana untuk menarik para penampil Barat ke negara bagian itu, kata Takiyuddin Hassan, seorang pejabat setempat. "Kami akan menerima baik konser yang didasarkan pada ketentuan Islam dan artis yang tampil harus memenuhi kriteria tertentu, misalnya liriknya harus positif, demikian pula pakaian dan pertunjukannya, ujar Takiyuddin seperti dikutip AFP dari harian Star. Kelantan merupakan satu-satunya negara bagian Malaysia yang diperintah Parti Isilam Se-Malaysia (PAS), sebuah partai Islam fundamental. Pada awal pekan ini Kelantan telah mencabut larangan yangteoah berlangsung selama 15 tahun atas berbagai konser, termasuk pertunjukan musik rock, namun kemudian menetapkan ketentuan bagi show seperti ini, seperti ketentuan yang ketat tentang baju yang dipakai penampil dan pemisahan tempat duduk antara para lajang pria dan wanita. Menurut Takiyuddin, lajang pria dan wanita masih akan dipisahkan pada konser yang direncanakan itu, dan lagu rock tertentu akan diperkenankan asalkan mengandung nilai-nilai keagamaan, kata koran itu. Rilis album sekuler Yusuf Islam, yang dulunya bernama Cat Stevens sebelum menganut Islam, menghasilkan beberapa lagu yang meledak di pasaran, seperti "Morning Has Broken", "Moon Shadow" dan "Wild World", pada dekade 1960 dan 1970-an. Setelah menjadi Muslim, ia bertekad akan mencurahkan segenap hidupnya demi kepercayaan yang dianutnya. Selama bertahun-tahun ia menjauhkan diri dari musik sekuler, namun pada bulan lalu merilis album komersial pertamanya setelah vakum selama hampir tiga dasawarsa. PAS mengalami kekalahan yang menyesakkan pada 2004, dengan jatuhnya kubu terpentingnya, Negara Bagian Trengganu. Sejak itu partai itu melakukan serangkaian perubahan untuk menjadikan PAS lebih menarik kepada kaum minoritas Malaysia, etnis China dan komunitas India. (*)
Copyright © ANTARA 2006