Bandarlampung (ANTARA News) - Ruang Semanggi tempat perawatan pasien di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandarlampung, Senin (22/12) malam, kebanjiran, sehingga pasien harus diungsikan ke ruangan lain yang tidak tergenang air.
Menurut sejumlah pasien di RS Urip Sumoharjo itu, genangan air mulai terjadi di lantai bawah Ruang Semanggi yang letaknya memang paling bawah dan berbatasan dengan sungai di sebelah RS ini, saat hujan deras mengguyur sejak Senin sore hingga malam hari.
"Air mulai masuk dari lantai ruang pasien, dan terus naik sampai menggenangi seluruh ruangan," ujar Agung, salah satu keluarga pasien yang dirawat di RS tersebut.
Akibat genangan air itu, sejumlah pasien harus diungsikan ke ruangan di RS ini pada bagian atas beserta peralatan pengobatan dan perlengkapan yang dibawa perawat maupun keluarganya.
Keluarga pasien dibantu para perawat dan staf RS Urip membawa pasien untuk diungsikan di tengah genangan air yang sampai keluar pintu masuk Ruang Semanggi tak jauh dari lokasi parkir RS ini.
Kesibukan memindahkan pasien yang ruangannya mengalami kebanjiran terus berlangsung hingga malam hari.
Keluarga pasien menyayangkan RS yang cukup dikenal dan menjadi salah satu RS utama yang menjadi rujukan pengobatan warga di Lampung ini mengalami kebanjiran seperti itu, diduga terjadi karena perencanaan konstruksi ruangan dan bangunan yang kurang memadai, sehingga air bisa masuk ke ruangan perawatan pasien itu.
Mereka mengharapkan pengelola RS ini segera membenahi permasalahan tersebut.
"Sudah sakit masih kena banjir dan harus mengungsi malam-malam begini pula," ujar salah satu keluarga pasien mengeluhkannya.
Hingga Selasa pagi, belum diperoleh konfirmasi dari pihak RS Urip Sumoharjo atas permasalahan tersebut, beserta penyebab dan penanganan selanjutnya.
Hujan deras sejak Senin sore hingga malam mengguyur Kota Bandarlampung, sehingga menimbulkan banjir dan genangan air di sejumlah tempat, termasuk membuat ambles dua rumah warga di Sumberejo Kemiling Bandarlampung.
Pewarta: Budisantoso Budiman
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014