Benghazi (ANTARA News) - Bentrokan antara pasukan pro-pemerintah dan milisi Islam di kota timur Libya, Benghazi, Senin, menewaskan 16 orang dan puluhan luka-luka, kata sumber-sumber keamanan dan medis.
Pasukan yang setia kepada mantan jenderal Khalifa Haftar dan Perdana Menteri Abdullah al-Thani yang diakui secara internasional telah berjuang selama berpekan-pekan menghadapi kelompok Islam yang telah menguasai sebagian besar kota kedua Libya, dan ibu kota Tripoli.
Benghazi Medical Centre, sebagaimana dilaporkan AFP, mengatakan menerima mayat tujuh orang dan 35 korban terluka dalam bentrokan itu, sementara rumah sakit Al-Jala mengatakan menerima empat jasad dan 25 luka-luka.
Sumber-sumber medis mengatakan para korban semua dari jajaran Haftar dan pasukan pro-pemerintah.
Milisi Islam jarang melaporkan korban mereka.
Pertempuran berkecamuk di selatan dan tengah Benghazi, kata sumber-sumber keamanan.
Lebih jauh ke timur, di kubu Islamis Derna, lima tentara tewas pada Senin ketika orang-orang bersenjata menyerang sebuah pos pemeriksaan di pinggiran barat kota Dahr el-Ahmar, kata seorang juru bicara militer.
Awal bulan ini kelompok Islam menggelar parade militer di Derna dengan tank-tank dan kombatan membawa bendera hitam.
Tiga tahun setelah diktator Moamer Gaddafi digulingkan dan dibunuh dalam pemberontakan didukung NATO, Libya kini dibanjiri dengan senjata dan milisi yang kuat, dan menjalankan dua pemerintah saingan serta parlemen.
(Uu.H-AK)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014