Kami sudah mengumumkan pemadaman ini, memang situasinya terdesak karena ada permintaan pemeliharaan di jaringan Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng)."
Pekanbaru (ANTARA News) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Pekanbaru, Wilayah Riau dan Kepulauan Riau kembali melakukan pemadaman bergilir untuk puluhan ribu pelanggan kalangan rumah tangga dan bisnis di Kota Pekanbaru.
"Kami sudah mengumumkan pemadaman ini, memang situasinya terdesak karena ada permintaan pemeliharaan di jaringan Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng)," kata Humas PLN Cabang Pekanbaru, Abdul Havis kepada Antara di Pekanbaru, Senin siang.
Ia mengakan, pemadaman dilakukan khusus untuk wilayah Pekanbaru sementara daerah lainnya yang di bawah pengaturan beban Cabang Pekanbaru seperti Kampar, Pelalawan dan lainnya tidak mendapat "jatah" pemadaman bergilir.
Menurut data resmi perusahaan tersebut, saat ini PLN Cabang Pekanbaru memiliki ratusan ribu pelanggan dan terbesar berada di wilayah Kota Pekanbaru.
Khusus untuk pelanggan kalangan rumah tangga dengan daya terpasang 900 VA, tercatat ada sebanyak 320.810 pelanggan dan terbanyak berada di Pekanbaru.
Sementara itu untuk pelanggan golongan sosial ada sebanyak 4.051, bisnis mencapai 7.972 dan pemerintahan sebanyak 424 pelanggan.
Sementara untuk pelanggan dengan daya 1.300 VA ke atas perusahaan tersebut memiliki jumlah pelanggan yang mencapai lebih 120 ribu pelanggan mulai dari pelanggan rumah tangga, sosial, bisnis, dan pemerintahan.
Sebagian besar itulah yang harus menerima "jatah" pemadaman bergilir dengan alasan pemeliharaan.
Dalam beberapa pekan terakhir di penghujung tahun 2014, PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) telah melakukan berulang kali pemadaman bergilir dengan alasan pemeliharaan rutin.
Terakhir, seperti kata Abdul Havis, pemadaman bergilir dilakukan pada 9 hingga 14 Desember 2014 dengan alasan yang sama.
Ketika itu, PLN WRKR memadamkan listrik ratusan ribu pelanggan selama delapan jam/hari untuk satu kawasan yang mendapat "jatah" pemadaman.
PLN kemudian kembali melakukan pemadaman bergilir dengan durasi dua jam/hari dimulai pada beberapa hari lalu dan katanya akan terus berlangsung hingga 24 Desember 2014.
"Pemadaman bergilir kali ini hanya untuk pelanggan yang ada di Pekanbaru," katanya.
Kebijakan pemadaman bergilir yang diberlakukan PLN WRKR kali ini bukan yang pertama dilakukan di sepanjang 2014.
Akibatnya sejumlah kalangan masyarakat mengaku kecewa, terlebih pemadaman listrik selalu dilakukan setelah dan akan dilakukannya kenaikan tarif dasar listrik.
"Seharusnya kinerja PLN diperbaiki dahulu baru melakukan pemadaman listrik," kata Anita (43), ibu rumah tanggah warga Kecamatan Bukitraya yang mengaku kebingungan setiap listrik padam.
Anita mengaku kecewa karena harus membayar besar tagihan listrik, namun justru menerima pelayanan yang tidak sesuai.
"Belum lagi alat-alat elektronik saya rusak setiap ada pemadaman listrik karena dilakukan secara mendadak. Katanya sesuai dengan jadwal, tapi kenyataan selalu melenceng," katanya.
Warga lainnya, Endit (34), mengaku kecewa dengan adanya pemadaman bergilir yang rutin dilakukan PLN.
"Parahnya pemadaman dilakukan setiap ada rencana kenaikan tarif listrik. Parahnya lampu jalan, sejauh ini kami membayar pajak penerangan jalan, tapi kenyataananya di daerah saya sampai sekarang belum ada lampu penerangan jalan," katanya.
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014