Jakarta (ANTARA News) - Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kerja (P3K) KBRI Singapura sebagai satuan pendidikan penyelenggara Pendidikan Non Formal Luar Negeri (PNF-LN) di Singapura menyelenggarakan wisuda pada Minggu (21/12) bagi 797 peserta didik yang tersebar dalam dalam berbagai program.
Siaran pers KBRI Singapura yang diterima Antara di Jakarta, Senin menyebutkan, Pelaksana Tugas Kesekretariatan P3K Devi Rahman dalam laporannya menyampaikan para peserta didik tersebut tersebar dalam program Kejar Paket B sebanyak 19 wisudawan dan Kejar Paket C sebanyak 49 orang.
Selain itu, kursus komputer sebanyak 168 orang, kursus Bahasa Inggris sebanyak 121 orang, kursus menjahit sebanyak 137 orang, kursus menata rambut sebanyak 158 orang, kursus perawatan wajah sebanyak 122 orang dan kursus Bahasa Mandarin sebanyak 23 orang.
Seluruh kompetensi program pada masing-masing tingkat telah ditempuh selama enam bulan untuk program kursus dan dua tahun untuk program kejar paket.
Kegiatan wisuda kali ini dihadiri antara lain oleh Deputy Chief of Mission KBRI Singapura Ridwan Hassan, Atase Pendidikan KBRI Singapura Prof. Ismunanda dan tamu undangan juga dimeriahkan oleh penampilan Tari Merak dan gamelan oleh masyarakat Singapura yang belajar seni tradisional Indonesia di Rumah Budaya Indonesia.
Prof Ismunandar, selaku Atase Pendidikan KBRI Singapura, menyampaikan komitmennya untuk terus mengembangkan P3K dan lembaga pendidikan non formal lain yang berada di Singapura untuk terus saling bahu-membahu, bekerja sama dalam memfasilitasi kebutuhan pendidikan masyarakat Indonesia di Singapura.
Program Pendidikan kesetaraan di P3K Singapura sebagai bentuk pendidikan non formal diperuntukkan bagi warga masyarakat Indonesia yang ingin memperoleh pendidikan setara SMP dan SMA yang karena suatu hal tidak bisa menempuh jalur formal. Program kursus dimaksudkan untuk membekali peserta didik dengan entrepreneurship.
Pewarta: Mohammad Anthoni
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014