Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menyatakan tidak akan membiarkan pihak dari negara lain merebut pasar mobil murah ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) Indonesia melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yang berlaku Desember 2015.
"Diketahui bahwa 2015 produk-produk sejenis dari negara tetangga, baik dari Vietnam, Thailand, itu akan masuk dengan bebas ke Indonesia. Tentu jangan sampai pasar kita direbut oleh mereka," katanya kepada pers di Jakarta, Senin.
Untuk itu, ia mengemukakan, industri dalam negeri perlu memenuhi kebutuhan pasar LCGC untuk masyarakat Indonesia, agar tetap menggunakan produk lokal.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Panggah Susanto menambahkan, pemerintah mendukung tumbuhnya industri tersebut melalui pemberian insentif pembebasan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), yang tidak dinikmati oleh produsen mobil, melainkan untuk konsumen.
Selain itu, pemerintah meminta kesediaan industri otomotif untuk melakukan pendalaman penggunaan bahan baku lokal dari komponen yang mendukung LCGC hingga mencapai 80 persen.
"Jadi, sebenarnya kalau ini tidak dilakukan, maka akan ada kendaraan tipe yang sama masuk ke Indonesia. Kemudian, di sisi lain juga akan ada perlambatan pertumbuhan komponen lokal," katanya.
Adapun Direktur Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (IUBTT) Kemenperin Soerjono menambahkan, LCGC merupakan satu-satunya program dari sektor otomotif yang struktur industrinya mulai terbangun.
Menurut dia, dengan imbauan pemerintah agar produsen mobil meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri hingga 80 persen, maka terdapat industri komponen yang masuk ke Indonesia setiap tahunnya.
"Ini membuktikan program ini diminati, dan program ini jelas-jelas memberikan efek tidak langsung, karena persyaratannya seliter untuk 20 kilometer. Ada investasi yang masuk dan tenaga kerja terserap," ujarnya.
Teknologi LCGC juga memiliki efisiensi sangat tinggi, sehingga Kemenperin berharap program ini dapat diteruskan, katanya menambahkan.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014