"Biarkan para pesaing muncul dalam pemilihan ketua imum Partai Demokrat. Biarkan muncul calon lain, jangan ditutup atau dihambat karena Demokrat adalah partai modern," kata Max di Jakarta, Senin.
Ia menyesalkan adanya pernyataaan yang seolah-olah menghambat calon lain dengan mengatakan SBY akan menang secara aklamasi pada Kongres Demokrat yang akan digelar bulan Februari 2015.
"Saya menyesalkan, adanya pernyataan dari sejumlah kader Demokrat ke publik yang menyebut SBY akan menang secara aklamasi dan SBY mendapat dukungan 80 persen, padahal kongres belum dilakukan. Saya kira belum tepat untuk bicarakan itu. Pernyataan itu mengakibatkan orang berpikiran bahwa sudah ada settingan," kata Max.
Ia juga menyesalkan adanya pernyataan yang menyebutkan bahwa sudah ada tandatangan untuk mendukung SBY dan bila tidak mendukung akan dipecat.
"Apalagi ada pernyataan dan pengumpulan tanda tangan bahwa bila tidak mendukung SBY akan ada pemecatan, sangat saya sesalkan. Gak perlu disampaikan ke publik. Kalau SBY menang dan mendapat dukungan secara aklamasi di kongres, itu soal lain lagi," katanya.
Juga soal pengumpulan tanda tangan, tak perlu disampaikan ke publik. "Tanda tangan untuk mendukung SBY akan lahir di kongres. Kalau sekarang, biarkan berjalan dengan sendirinya," katanya.
Mantan anggota DPR RI itu menilai, pernyataan kader Demokrat yang menyatakan SBY akan menang secara aklamasi hanya pernyataan Asal Bapak Senang (ABS).
Ketika ditanya, calon ketum yang bakal maju pada Kongres III Demokrat itu, Max meyebutkan sejumlah nama seperti Marzuki Alie, Ahmad Mubarok dan Gede Pasek Suardika.
"Kalau mereka memang tidak ada dukungan, maka akan mundur dengan sendirinya. Sekarang ini biarkan para kader yang ingin maju untuk tidak dihalangi," kata Max Sopacua.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014