Surabaya (ANTARA News) - Tim SAR dan aparat TNI yang melakukan pencarian korban akibat ledakan pipa gas milik PT Pertamina di jalan tol Porong-Gempol, Kamis pagi, mengalami kesulitan menembus lokasi lain karena panas dan pekatnya lumpur. "Untuk sementara semua tim menunggu, karena perahu fibreglass yang kami gunakan tidak bisa masuk ke lokasi. Selain panas, lumpur terlalu pekat," kata anggota relawan SAR Surabaya, Nasarudin Ismail, kepada ANTARA. Ia mengemukakan satu-satunya cara untuk mengevakuasi korban yang diduga masih ada empat orang adalah menggunakan helikopter. Hingga pukul 07.10 WIB, helikopter TNI AL yang berada di bawah kendali Basarnas belum tiba di lokasi. Nasarudin menceritakan pihaknya sudah menemukan titik sasaran yang diduga merupakan lokasi korban tewas. Hal itu ditandai dengan adanya gundukan di lokasi lumpur dan terlihatnya pakaian. "Ada laporan lagi kepada saya bahwa di dalam mobil PJR tol ada orang yang dipastikan anggota polisi," katanya. Pada Kamis pagi, tim SAR dan personel TNI menemukan empat korban dalam kondisi tewas, yakni Yusman (petugas PT Jasa Marga), Slamet dan Pani (anggota PJR Tol) serta Edi. Mereka ditemukan di lumpur yang banyak airnya. Sementara itu, Komandan Komando Rayon Militer (Danramil) Taman, Sidoarjo, Kapten Hendro yang dikabarkan hilang sejak terjadinya ledakan pada Rabu (22/11) malam hingga kini belum ditemukan. (*)
Copyright © ANTARA 2006