London (ANTARA News) - Harga minyak mentah dunia menurun lebih dari dua persen Rabu setelah data mingguan menunjukkan cadangan minyak mentah AS mengalami kenaikan lebih besar dari perkiraan kenaikan cadangan minyak mentah untuk memenuhi permintaan puncak musim dingin. Minyak mentah AS diperdagangkan menurun 1,38 dolar AS pada 58,79 dolar AS per barel pada 1812 GMT, sementara Brent London menurun 1,22 pada 59,17 dolar AS. Badan Informasi Energi (EIA) pemerintah AS mengatakan cadangan minyak mentah AS naik sebesar 5,1 juta barel, dibanding dengan ramalan peningkatan sebesar 600.000 barel. Cadangan Gasolin juga naik sebesar 1,4 juta barel, dibanding dengan perkiraan sebesar 900.000 barel.Cadangan minyak mencakup minyak diesel dan minyak pemanas menurun 1,2 juta barel. "Hal itu merupakan kenaikan tajam," kata Jason Schenker dari Sekuritas Wachovia di Carolina Utara."Diharapkan untuk pasokan minyak mentah tidak ada kejadian di beberapa kilang." "Walaupun cadangan minyak sulingan menurun, digambarkan pada minyak diesel dan tidak pada minyak pemanas, yangmana menurun hanya 100.000 barel. Cadangan minyak pemanas masih "Sangat tinggi" untuk awal musim dingin, kata BNP Paribas dalam komentarnya. Membengkaknya cadangan di negara konsumen minyak terbesar itu mendapat perhatian di Organisasi negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang telah memutuskan untuk mengurangi produksinya 1,2 juta barel per hari dari 1 November lalu. Sebelumnya, Menteri Perminyakan Kuwait mengatakan OPEC akan mengurangi produksinya lagi dalam Desember jika harga minyak mentah memburuk. Dia mengatakan tingkatan harga yang memuaskan adalah sekitar 55 - 60 dolar AS per barel. Penurunan harga hingga sekitar 25 persen dari catatan untuk minyak mentah AS sebesar 78,40 dolar AS pada Juli dan akan dipertahankan pada tingkat sekitar 58-62 dolar AS untuk lebih dari sebulan, demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006