Banjir yang terjadi di Desa Mekarmaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, tidak hanya merendam rumah atau permukiman warga, tetapi beberapa bangunan sekolah di daerah itu juga terendam air.
Seorang warga setempat, Dani, mengatakan sungai yang berada di sekitar daerah itu meluap setelah hujan deras yang terjadi sejak Jumat (19/12) hingga Sabtu.
"Sungai-sungai yang ada kondisinya dangkal, jadi langsung meluap saat hujan deras sampai akhirnya menimbulkan banjir," katanya.
Ia mengakui hampir setiap tahun daerahnya selalu banjir saat terjadi hujan deras yang berlangsung selama beberapa hari. Padahal penyebab banjir yang terjadi setiap tahun itu sama, yakni akibat air dari sungai yang meluap.
Meski banjir di daerah itu sudah memasuki rumah warga, tetapi sebagian besar warga korban banjir tetap bertahan di rumahnya. Sebab, ketinggian air masih sekitar 20 centimeter hingga 30 centimeter.
Sementara itu, dalam menghadapi musim hujan, Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Karawang melakukan persiapan penanganan bencana alam banjir.
Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana setempat Rochuyun A Santosa mengatakan, persiapan yang dilakukan antara lain mengamankan logistik bantuan bencana serta menyiagakan personel.
Data Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Karawang, dari total 30 kecamatan yang ada, 12 kecamatan di antaranya masuk kategori rawan bencana alam.
Kecamatan yang rawan bencana alam tersebut adalah Pakisjaya, Batujaya, Tempuran, Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Telukjambe Barat serta Kecamatan Telukjambe Timur.
Kecamatan lain yang masuk kategori rawan bencana alam adalah Karawang Timur, Karawang Barat, Pangkalan, Tegalwaru, dan Kecamatan Rengasdengklok.
Pewarta: M Ali Khumaini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014