Baghdad (ANTARA News) - Seorang jenderal Irak yang bertanggung jawab atas sebuah distrik Syiah Baghdad ditangkap bersama tiga perwira senior untuk diselidiki dalam kasus korupsi, kata Deputi Perdana Menteri Irak Salam al-Zobale, Rabu. Washington memusatkan upayanya untuk melatih dan membentuk pasukan keamanan Irak yang independen dan berkemampuan sehingga pasukan AS bisa mulai ditarik -- namun tujuan itu dinodai oleh tuduhan-tuduhan mengenai korupsi dan keberpihakan sektarian. Mayjen Abdul Jalil Khalaf Shuweil bertanggung jawab atas pasukan angkatan darat di Kadhimiya, sebuah daerah pinggiran baratlaut Baghdad yang menjadi lokasi salah satu dari empat tempat suci di Irak. "Pasukan Amerika menangkapnya kemarin bersama tiga pembantunya atas tuduhan melakukan korupsi," kata Zobaie kepada Reuters. Seorang jurubicara militer AS tidak bisa mengkonfirmasi penangkapan itu dan Kementerian Pertahanan menyatakan tidak memiliki keterangan mengenai laporan tersebut. Sebuah laporan PBB menyatakan, Rabu, kelompok milisi meningkatkan operasi penembakan mati dan kegiatan ilegal lain dengan persekongkolan dan dukungan dari pasukan keamanan Irak. Ketika ditanya apakah penangkapan Shuweil itu berkaitan dengan tuduhan-tuduhan tersebut, Zobaie, seorang anggota blok utama Sunni di parlemen, mengatakan, ia tidak bisa berkomentar sampai penyelidikan selesai dilakukan. Laporan PBB menyatakan, sedikitnya 3.000 anggota Kementerian Dalam Negeri Irak, yang mengendalikan kepolisian, telah dipindahkan dari pos-pos mereka karena dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi. Zobaie mengatakan, angkatan darat juga diselidiki. Sejumlah komandan AS mengatakan, mereka khawatir pasukan Irak akan terpecah karena permasalahan sektarian sementara pemerintah Irak yang dipimpin orang Syiah mempromosikan komandan-komandan Syiah. Sebelumnya bulan ini, Kementerian Pertahanan Irak menolak tuduhan para panglima militer AS bahwa seorang jendral senior di provinsi bergolak Diyala mengincar para pemimpin Sunni dan menutup mata atas kelompok pembunuh Syiah.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006