New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah para pejabat Fed mengatakan "wajar" bagi bank sentral untuk menaikkan suku bunga pada pertengahan 2015.
John Williams, Ketua Federal Reserve Bank San Francisco, mengatakan pada Jumat bahwa "Juni 2015 sepertinya pantas menjadi titik awal untuk berpikir tentang kapan lepas landas bisa terjadi," menambahkan bahwa pertumbuhan pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan akan membawa ekonomi AS ke "full employment" pada akhir 2015.
Juga pada Jumat, Jeffrey Lacker, Ketua Federal Reserve Bank Richmond, mengatakan "Keyakinan saya adalah bahwa waktunya akan datang tahun depan untuk menaikkan suku bunga."
Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,42 persen menjadi 89,6070 pada akhir perdagangan.
Indeks melonjak 0,92 persen pada Rabu, karena Federal Reserve mengakhiri pertemuan Desember dengan mengatakan bahwa pihaknya dapat bersabar dalam memulai untuk menormalkan sikap kebijakan moneter dan menyatakan lebih optimisme tentang ekonomi AS daripada pertemuan sebelumnya, meningkatkan spekulasi pasar bahwa bank sentral bergerak lebih dekat ke kenaikan suku bunga.
Yen Jepang melemah terhadap dolar AS karena berita bahwa bank sentral Jepang (BoJ) pada Jumat memutuskan untuk mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter ultra-longgar.
Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,2225 dolar dari 1,2283 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5636 dolar dari 1,5670 dolar. Dolar Australia turun ke 0,8142 dolar dari 0,8157 dolar.
Dolar AS dibeli 119,51 yen Jepang, lebih tinggi dari 118,81 yen pada sesi sebelumnya. Greenback naik ke 0,9842 franc Swiss dari 0,9800 franc Swiss, dan bergerak turun ke 1,1597 dolar Kanada dari 1,1598 dolar Kanada, demikian AFP melaporkan.
(A026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014