Ternate (ANTARA News) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, menetapkan tanggap darurat erupsi Gunung Gamalama mulai 18 Desember 2014 sampai 1 Jaunari 2015, menyusul letusan gunung itu sejak Kamis (18/12) malam.
Wakil Wali Kota Ternate Arifin Djafar mengatakan di Ternate, Jumat, penetapan tanggap darurat erupsi Gamalama tersebut merupakan hasil rapat antara Pemkot Ternate dengan berbagai instansi terkait di Sekretariat Pemkot Ternate pada Jumat petang.
Penetapan tanggap darurat erupsi Gunung Gamalama tersebut dilakukan untuk labihh memaksimalkan penangganan dampak erupsi Gunung Gamalama, baik yang dilakukan oleh Pemkot Ternate maupun instansi terkait lainnya di daerah ini.
Ia mengatakan, pada rapat tersebut juga Pemkot Ternate menetapkan siaga bencana lahar dingin untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir lahar dingin pascaerupsi Gunung Gamalama karena saat ini bertepatan dengan musim hujan.
Siaga bencana banjir lahar dingin tersebut berlangsung dari 18 Desember 2014 sampai 1 Januari 2015, sedangkan untuk tempat pengungsian jika terjadi bencana banjir lahar dingin telah ditetapkan 15 titik tersebar di kecamatan, yakni Ternate Utara, Ternates Tengah dan Ternate Selatan.
Menurut dia, Pemkot Ternate telah pula berkoordinasi dengan Polda Malut terkait dengan penetapan siaga bencana banjir lahar dingin tersebut dan pihak Polda siap mengerahkan personel untuk membantu warga yang menjadi korban bencana.
Pemkot Ternate telah menyiapkan dana khusus terkait penangganan dampak erupsi Gamalama tersebut, termasuk di antaranya untuk pengadaan bantuan masker kepada warga dan biaya pengobatan korban erupsi Gunung Gamalama.
Sementara itu, kondisi Gunung Gamalama masih menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, bahkan pada pukul 18.10 WIT kembali menyemburkan asap bercampur abu vulkanik dan menyebarkan ke Kecamatan Pulau Ternate.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014