Islamabad (ANTARA News) - Pihak militer Pakistan Kamis mengatakan Kepala Staf Angkatan Bersenjatanya telah menandatangani surat perintah (eksekusi) kematian terhadap enam " teroris inti" menyusul serangan mematikan Taliban di sekolah yang menewaskan 132 anak awal pekan ini.
Tidak jelas apakah orang-orang itu telah dituduh terlibat dalam serangan sekolah atau kejahatan lainnya. Itu juga tidak jelas apakah mereka selama ini berada di tahanan atau telah dijatuhi hukuman secara in absentia, lapor Reuters.
"COAS saat ini telah menandatangani surat perintah kematian enam teroris inti garis keras (yang tertunda eksekusi) hukumnya oleh Pengadilan Umum Lapangan Martial (FGCM), sesuai dengan hukum," kata pihak militer dalam satu pernyataan yang dikirim lewat email.
Seorang juru bicara militer meminta tidak kembali menanyakan secara rinci.
Pemerintah Pakistan menempatkan moratorium resmi mengenai eksekusi pada tahun 2008. Sejak itu, hanya satu orang telah dieksekusi, seorang tentara yang dihukum oleh pengadilan militer karena membunuh seorang sesama petugas.
Tetapi panggilan-panggilan untuk penemuan cepat dari hukuman mati telah ada sejak serangan terhadap satu sekolah tinggi militer yang dikelola di kota barat laut Peshawar, Selasa. Sembilan staf dan 132 anak tewas.
Taliban Pakistan mengatakan, serangan-serangan itu adalah balas dendam untuk operasi militer yang mereka katakan telah merugikan keluarga mereka sendiri.
Pada Rabu, Perdana Menteri Nawaz Sharif mengatakan eksekusi akan dilanjutkan tetapi tidak mengatakan kapan.
Sekitar 8.000 orang berada di dalam daftar hukuman mati di Pakistan, di mana sistem pengadilan terkenal lambat dan tidak dapat diandalkan. (AK)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014