SNI membuat kualitas lebih baik dan konsumen akan merasakan ini tambah baik. Kalau begini kan yang tadinya minum kopi satu kali bisa jadi dua kali, lalu tiga kali,"

Jakarta (ANTARA News) - Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk kopi instan diprediksi akan mendongkrak konsumsi kopi karena membuat kualitas dan rasanya lebih baik.

"SNI membuat kualitas lebih baik dan konsumen akan merasakan ini tambah baik. Kalau begini kan yang tadinya minum kopi satu kali bisa jadi dua kali, lalu tiga kali," kata Penasehat Gabungan Eksportir Kopi Indonesia Moenardji Soedargo di Jakarta, Kamis.

Moenardji mengatakan, pertumbuhan konsumsi kopi nasional maupun impor mencapai 8 persen setiap tahun, dan dengan adanya SNI kopi instan pertumbuhannya diprediksi akan diatas angka tersebut.

"Dengan adanya SNI, pertumbuhan konsumsi bisa lebih. Tapi bicara 8 persen tumbuh lima tahun lalu dengan sekarang itu besar bedanya karena yang 5 tahun lalu 8 persen dari cuma 150 ribu ton, sekarang dari 220 ribu ton," kata Moenardji.

Adapun konsumsi kopi secara keseluruhan berkisar antara 230 ribu ton hingga 250 ribu ton per tahun ekuivalen kopi biji, di mana 80 persennya merupakan kopi sangrai dan 20 persennya kopi yang dibentuk instan dari pabrikan menjadi 3 in 1.

Moenardji mengatakan, SNI kopi instan yang berlaku efektif pertengahan 2015 tersebut, juga secara teratur akan menurunkan impor kopi, sehingga hanya kopi dengan kualitas bagus saja yang bisa masuk tanah air.

"Kalaupun ada (impor kopi) harus yang kualitas bagus, yang kualitas tinggi ya silahkan bersaing dengan yang kopi Indonesia berkualitas baik. Produsen kopi instan indonesia itu tidak jelek kualitasnya," ujar Moenardji.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014