Gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mulai terus mereda seiring dengan intervensi pemerintah membuat kepercayaan pasar
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, dibuka naik sebesar 40,57 poin seiring dengan mulai stabilnya mata uang rupiah terhadap dolar AS.
IHSG BEI dibuka naik 40,57 poin atau 0,81 persen menjadi 5.076,22, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 10,24 poin atau 1,19 persen ke posisi 875,04.
"Gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mulai terus mereda seiring dengan intervensi pemerintah membuat kepercayaan pasar, sehingga meredakan kepanikan investor di bursa saham," kata Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah di Jakarta, Kamis.
Alfiansyah mengemukakan bahwa sejumlah rencana yang disiapkan pemerintah untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di antaranya melakukan pembelian kembali (buyback) surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder. Pembelian kembali SBN akan dilakukan di bawah kerangka Bond Stabilization Framework (BSF).
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga mendorong BUMN melakukan lindung nilai (hedging). Kemudian pemerintah juga berencana untuk menerapkan subsidi tetap pada tahun depan. Penerapan subsidi tetap ditujukan untuk memberi kepastian terhadap ketahanan fiskal jika ada gejolak pada harga minyak atau nilai tukar rupiah.
"Sejumlah langkah yang dilakukan pemerintah ini meredam kepanikan pelaku pasar yang terjadi akhir-akhir ini," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, penguatan indeks bursa saham di kawasan Asia yang kembali berada dalam area positif menambah katalis positif bagi IHSG BEI.
Sementara itu terkait dengan rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), ia mengharapkan the Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga rendah untuk waktu yang cukup lama.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 224,26 poin (0,99 persen) ke 22.810,10, indeks Nikkei naik 436,69 poin (2,63 persen) ke 17.261,86, dan Straits Times menguat 13,73 poin (0,43 persen) ke posisi 3.241,09.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014