Ke depan, mata uang rupiah akan kembali stabil ke level Rp12.000 per dolar AS

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu sore, bergerak menguat sebesar 73 poin menjadi Rp12.652 dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.725 per dolar AS.

Ekonom Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa pergerakan mata uang rupiah di kisaran Rp12.600-Rp12.700 per dolar AS cukup stabil.

"Nilai tukar rupiah memang masih dalam tren pelemahan, namun dapat dimanfaatkan untuk mendorong ekspor. Dengan begitu, dapat mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia ke depannya," katanya.

Menurut dia, tren melemahnya rupiah saat ini juga dinilai wajar menyusul cukup tingginya permintaan dolar AS menjelang akhir tahun. Di sisi lain, adanya aksi jual obligasi pemerintah menyusul ekspektasi kenaikan suku bunga AS (Fed rate).

"Ke depan, mata uang rupiah akan kembali stabil ke level Rp12.000 per dolar AS," ujarnya.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa mata uang rupiah bergerak dengan volatilitas yang stabil, diperkirakan Bank Indonesia masih melakukan intervensi di pasar sekunder di tengah kekhawatiran pasar terhadap Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 18 Desember 2014.

"Sebagian besar mata uang dunia, termasuk rupiah, masih dibayangi oleh pertemuan FOMC," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu (17/12) ini tercatat mata uang rupiah bergerak menjadi Rp12.720 dibandingkan hari sebelumnya, Selasa (16/12) di posisi Rp12.900 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014