Dua jenazah berjenis kelamin perempuan itu ditemukan di tempat terpisah yakni satu jenazah ditemukan di Jembatan Sijeruk yang berjarak sekitar 7 kilometer dari lokasi longsor.
Sementara jenazah lainnya ditemukan sekitar 10 kilometer dari lokasi longsor atau 3 kilometer dari lokasi pememuan jenazah pertama.
Seorang warga Desa Sijeruk, Wistur Wartono mengaku tidak sengaja menemukan salah satu jenazah (yang berjarak sekitar 10 kilometer dari lokasi longsor).
"Saat sedang lewat dekat sungai, saya mencium bau busuk. Saya segera mendekat ke arah bau itu hingga akhirnya melihat benda berwarna putih di sungai," katanya.
Awalnya, dia menduga benda berwarna putih yang mengeluarkan bau busuk itu merupakan bangkai sapi.
Akan tetapi setelah didekati, kata dia, ternyata bukan bangkai sapi melainkan sesosok jenazah perempuan dengan kondisi tubuh telah menggelembung.
Dia segera melaporkan temuan mayat tersebut ke Kepolisian Sektor Banjarmangu.
Saat ditemui wartawan, Kepala Polsek Banjarmangu Ajun Komisaris Polisi Endang Sri H menduga mayat yang ditemukan tersebut merupakan jenazah korban longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, yang terbawa arus Kali Petir hingga akhirnya masuk Sungai Merawu.
Dua jenazah tersebut selanjutnya dibawa ke Posko Identifikasi Korban Longsor Dusun Jemblung.
Data sementara korban longsor Dusun Jemblung, hingga Rabu (17/12), pukul 17.30 WIB, jumlah jenazah yang telah ditemukan sebanyak 82 orang.
Berdasarkan data Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, jumlah warga Dusun Jemblung yang tertimbun longsor pada tanggal 12 Desember 2014 diperkirakan sebanyak 108 orang.
Jumlah tersebut belum termasuk warga yang melintas di ruas jalan Banjarnegara-Karangkobar, Dusun Jemblung, saat bencana tersebut terjadi.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014