Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kehutanan MS Kaban mengatakan dana yang digunakan untuk pemulangan 48 orangutan dari Thailand mencapai Rp 1 miliar. "Dana tersebut sebagian diambil dari APBN, namun juga ada bantuan dari sponsor," kata Menteri usai acara serah terima 48 orangutan oleh Ibu negara Ani Susilo Bambang Yudhoyono, di Bandar Udara Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, Rabu. Ia mengatakan dana yang dibutuhkan untuk proses pencarian, pemulangan dan rehabilitasi satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal sangat mahal sehingga membutuhkan bantuan dari organisasi-organisasi dan pihak yang peduli lingkungan. Ia juga mengatakan dana yang digunakan untuk itu akan ditingkatakan lagi jumlahnya tahun depan. "Mereka diselundupkan secara gelap sehingga susah untuk nmeneyelidiki, untuk itu butuh kerjasama antara lembaga swadaya masyarakat (NGO) lokal dan pemerintah," katanya. Setelah dikembalikan ke habitat asli mereka di Kalimantan Tengah, 48 orangutan akan direhabilitasi dan diliarkan kembali. "Waktu yang dibutuhkan kurang lebih tiga tahun, orangutan yang sakit akan dirawat, dan yang sehat akan dilatih untuk bisa kembali hidup di alam," katanya. Ia mengatakan adanya indikasi satwa langka Indonesia lain yang diperdagangkan secara ilegal yaitu harimau sumatera. "Nanti akan ada pembicaraan lagi dengan pemerintah Thailand," katanya. Negara, katanya, memiliki tanggungjawab untuk repatriasi yaitu menjaga, melindungi, menyelamatkan dan melestarikan orangutan. "Upaya ini tidak hanya membutuhkan dana yang besar tetapi juga kerjasama antar berbagai pihak yang peduli kelestarian orangutan. Repatriasi butuh pendekatan teknis dan politis yang cukup rumit," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006