Semarang (ANTARA News) - Pimpinan dan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyisihkan sebagian gaji mereka untuk membantu korban bencana alam tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dana yang terkumpul dari kalangan legislator pusat sebesar mencapai Rp350 juta dan diserahkan langsung secara simbolis oleh empat pimpinan DPR RI yakni Setya Novanto, Agus Hermanto, Fahri Hamzah, dan Taufik Kurniawan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.
Pemberian bantuan berupa uang tunai Rp250 juta dan obat-obatan, makanan, serta keperluan untuk anak-anak, perempuan, dan lanjut usia senilai Rp100 juta kemudian dilanjutkan dengan pelepasan dua unit truk bermuatan bantuan menuju ke Banjarnegara dari halaman kantor Gubernur Jateng.
Ketua DPR RI Setya Novanto mengapresiasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama jajarannya yang telah dengan cepat melakukan tindakan bantuan dan evakuasi kepada para korban tanah longsor di Banjarnegara.
"Yang perlu mendapat perhatian selanjutnya adalah masih adanya titik-titik rawan bencana di beberapa daerah," kata politikus Partai Golkar itu.
Ia meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk secara khusus mulai merencanakan relokasi bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menambahkan bahwa dana bantuan untuk korban tanah longsor Banjarnegara dari kalangan legislator di tingkat pusat itu dikumpulkan selama dua hari.
"Pengumpulan dana bantuan dari gaji anggota dewan ini sudah menjadi tradisi sejak kepemimpinan DPR periode sebelumnya dan semoga dapat membantu meringankan penderitaan warga yang menjadi korban bencana alam," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku sudah berbicara dengan pakar geologi terkait dengan rencana pemasangan alat untuk memantau pergerakan tanah sekaligus sebagai alat peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya tanah longsor.
"Ada alat yang bisa dipasang, kalau secara masif harus dipasang ya mumpung ada dewan dari pusat maka kami akan minta untuk dipasang di banyak tempat karena mungkin akan sangat membantu (mencegah timbulnya banyak korban)," katanya.
Terkait dengan rencana melakukan transmigrasi lokal untuk warga Kabupaten Banjarnegara yang tinggal di daerah rawan bencana, Ganjar berharap masyarakat setempat masih bisa menggunakan aset ekonominya.
"Masyarakat yang ikut transmigrasi lokal harus masih bisa menggunakan berbagai aset ekonominya untuk bertani dan berkebun, tapi tidak boleh tinggal di daerah rawan bencana," ujarnya.
Berdasarkan data sementara dari Badan "Search and Rescue" Nasional (Basarnas) Kantor SAR Semarang, hingga Selasa (16/12), pukul 11.56 WIB, jumlah jenazah korban longsor di Dusun Jemblung yang telah ditemukan sebanyak 64 orang.
Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014