Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dinilai perlu menggandeng pelaku industri pariwisata untuk mencapai target 20 juta wisatawan mancanegara datang ke Tanah Air.

"Kami melihat Menteri Pariwisata Arief Yahya berjalan sendiri dan tidak melibatkan industri," ujar Ketua Umum DPP Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Iqbal Alan Abdullah, di Jakarta, Selasa.

Jika tak melibatkan industri, maka akan menyulitkan perolehan target seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia menjelaskan mengelola pariwisata berbeda dengan mengelola perusahaan telekomunikasi, yang mana kalau telekomunikasi maka konsumen yang membutuhkan, sementara pariwisata harus berpikir bagaimanamembuat wisatawan mau berkunjung ke Indonesia.

"Untuk itu perlu melakukan sesuatu untuk meningkatkan kunjungan ke Indonesia," tambah dia.

Iqbal yang juga wakil presiden The Asian Federation of Exhibition and Convention Associations (AFECA) itu menyatakan seharusnya Kemenpar menggandeng pihak industri.

"Pariwisata digerakkan sepenuhnya oleh industri yang ada di lapangan. Oleh karenanya industri dan pemerintah harus bersinergi," terang dia.

Dia mengharapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan gebrakan untuk memajukan pariwisata di Tanah Air.

Sebelumnya, kalangan industri pariwisata seperti Gabungan Indusri Pariwisata Indonesia (GIPI), Asosiasi Agen Travel dan Tur (Asita), Asosiasi Perusahaan Angkutan (Inaca), INCCA, Puteri, Gahawisri, dan sejumlah lembaga masyarakat lainnya menggelar pertemuan untuk memberikan masukan kepada Menpar Arief Yahya.

Beberapa pokok pemikiran yang disampaikan adalah mengenai perubahan kebijakan mengenai bebas visa, persiapan untuk Visit Indonesia Year, gagasan mengenai rapat koordinasi pariwisata, dan lainnya.

Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014