Jakarta (ANTARA News) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, Indonesia dan Korea Selatan sepakat bekerja sama dalam bidang kehutanan.

Kesepakatan itu dicapai setelah sidang Special Ministerial Meeting on Forestry (SMMF) yang dipimpin menteri lingkungan hidup dan kehutanan Indonesia bersama Menteri Kehutanan Korsel Shin Won Sop.

Kesepakatan SMMF ASEAN-ROK Busang meliputi kesepakatan untuk kolaborasi antara ASEAN dan Korea dalam aktivitas lapangan yang akan secara efektif dapat menjawab masalah-masalah terkait kehutanan di kawasan.

Indonesia dan Korea juga sepakat saling bertukar keahlian berkenaan dengan agenda low carbon, green growth technology dan hal-hal yang berkenaan dengan pengendalian dampak perubahan iklim. "Sejalan dengan itu pula akan terus didorong pemantapan organisasi Asian Forestry Cooperation (AFoCO)," kata Siti Nurbaya dalam rilis yang diterima ANTARA News di Jakarta, Selasa.

Kedua pihak juga sepakat untuk peningkatan kapasitas dan pelatihan dalam hal pengendalian kebakaran lahan dan hutan dengan proyek-proyek percontohan yang meliputi kegiatan pengembangan kebijakan dan organisasi penanganan kebakaran hutan, standar harmonisasi.

Kemudian praktek-praktek penanganan bencana dan pengendalian api, pelatihan tentang monitoring dan pengelolaan kebakaran hutan (menyangkut tanggungjawab dan sumber-sumber dukungan), pelatihan tentang pengelolaan kebakaran di wilayah-wilayah hutan lindung, pelatihan dalam pengelolaan kebakaran gambut.

Disela-sela sidang SMMF, Siti Nurbaya melakukan pembicaraan bilateral dengan Menteri Kehutanan Korea. Adapun pokok bahasan dalam pertemuan bilateral itu, kata Siti, adalah membahas beberapa program/proyek kerjasama antara Indonesia dan Korea.

"Tercatat beberapa kegiatan kerjasama dimaksud meliputi pengembangan hutan wisata alam dengan contoh di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP) Jawa Barat, dan Gunung Yumyeongyang di Korea. Juga dibahas kegiatan pengendalian yaitu proyek Afforeattion/Reforestation Clean Development Mechanism di Lombok dan REDD+ di Tasik Serkap, Riau," kata Siti.

Kegiatan lain yang disepakati adalah kemitraan antara Seoul National University dengan konsorsium perguruan tinggi Kehutanan se-Indonesia dengan forum Perhutani yang dinamakan kegiatan Eco-Edu Tourism Forest.

"Dalam kerjasama ini pula telah dididik 82 staf yang disekolahkan S2 dan S3. Selain itu diangkat pula oleh Siti Nurbaya, proyek dukungan Korea Selatan, yaitu Restorasi Sungai Ciliwung yang baru dilaksanakan tahun lalu bersama Kementerian Lingkungan Hidup.

Siti Nurbaya juga mengusulkan untuk dapat dibangun bersama Ruang Terbuka Hijau dalam bentuk Arboretum atau kebun raya dan sistem serta piranti lunak dalam rangka pengendalian tata ruang (paw enforcement).

Dalam Special Ministerial Meeting of Forestry diikuti oleh Para Menteri atau Wakil Menteri se ASEAN dan Korea dimana masing-masing memberikan pendapatnya (country statement) dalam sidang yang dipimpin oleh Siti Nurbaya, sebagai ketua (Co-chair) SMMF ASEAN-ROK.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014