Jakarta (ANTARA News) - Selepas JakJazz Festival yang digelar 24-26 November mendatang di Istora Senayan, Jakarta, para penggemar jazz tidak perlu menunggu lama untuk menikmati sajian festival jazz internasional di Jakarta. PT. Java Festival Production, Panitia pelaksana Java Jazz menyatakan siap menggelar Jakarta International Java Jazz Festival (JJF) 2007 pada 2-4 Maret 2007, demikian siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa. Jakarta Internasional Java Jazz Festival merupakan ajang festival jazz tahunan yang telah digelar dua tahun berturut-turut dan digerakkan oleh visi "Bringing the World to Indonesia" dan menampilkan ratusan musisi dari berbagai negara. Untuk tahun ketiga penyelenggaraan Java Jazz, visi yang diangkat adalah "Bringing the World Together", sedangkan tema utama adalah "Children Are the Future" yang akan mempromosikan nilai-nilai perdamaian, saling menghormati, dan saling memahami. Seperti dua kali festival yang telah diadakan sebelumnya, panitia menjanjikan bahwa Java Jazz Festival 2007 akan menjadi sebuah kesempatan besar untuk menjelajah dunia jazz dalam keseluruhan bentuknya, mulai dari aliran kontemporer hingga klasik. Musisi Jepang akan mendapatkan perlakuan khusus pada Java Jazz 2007 nanti dengan adanya satu panggung khusus yang dipersembahkan bagi musisi dari negara matahari terbit itu. Beberapa musisi Jepang yang telah dijadwalkan untuk tampil adalah Keiko Matsui, Yosuke Onuma, Sadao Watanabe, Akira Jimbo, Kimiko Itoh, Lisa Ono dan Tetsuo Sakurai. Disebutkan bahwa panggung istimewa tersebut juga merupakan sebuah bentuk pengakuan atas hubungan khusus yang telah berlangsung lama di antara kedua negara, termasuk meningkatnya hubungan antara penyelenggara Java Jazz Festival dan tempat penyelenggaraan utama Tokyo Jazz Festival, Blue Note Tokyo yang sering dianggap sebagai barometer jazz di Asia.Children Are the Future "Children Are the Future" adalah sebuah konser kolaborasi musik istimewa yang akan diadakan dalam rangkaian acara Java Jazz pada Sabtu, 3 Maret 2007, dan mendapat dukungan penuh dari UNICEF. Sebuah kelompok multibudaya yang terdiri atas 200-300 anak-anak berusia antara 5-18 tahun dari berbagai daerah di Indonesia dan internasional akan tampil di depan publik pencinta perdamaian dan musik jazz. Anak-anak tersebut antara lain berasal dari Aceh, Papua, Sulawesi, dan Bali serta dari murid-murid sekolah internasional di Jakarta (Sekolah Inggris, Amerika, Jepang, dan Korea). Mereka akan bernyanyi dan memainkan perkusi di bawah panduan saxophonist ternama dunia dari Jepang, Sadao Watanabe. Dua artis Indonesia akan membantu Sadao yakni juara paduan suara dunia Elfa Secioria, dan Dwiki Dharmawan. Aksi anak-anak dari sekolah lokal yang digabungkan dengan teman-teman sebaya dari negara lain itu dimaksudkan untuk mengingatkan bahwa meskipun berbeda, `kita` semua adalah sebuah keluarga global yang mengidam-idamkan bersama perdamaian. Sekitar 1000 artis, termasuk musisi Indonesia dan internasional kelas dunia akan berbagi dan menampilkan permainan musik terbaiknya dalam beragam jenis dan warna musik jazz, termasuk aliran tradisional, vokal/instrumental, blues, nouveau swing, funk, R&B, soul, demikian juga jenis musik dunia yang bersifat universal.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006