New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB), di tengah data ekonomi bervariasi dari negara itu .

Federal Reserve melaporkan pada Senin bahwa produksi industri AS untuk November naik 1,3 persen, mengalahkan konsensus awal untuk kenaikan 0,7 persen, lapor Xinhua.

Namun, aktivitas manufaktur di wilayah New York menurun pada Desember, kata Federal Reserve Bank of New York, Senin. Menurut Empire State Manufacturing Survey terbaru, indeks kondisi bisnis secara umum turun 14 poin menjadi minus 3,6, angka negatif pertama dalam hampir dua tahun.

Setelah naik empat poin pada bulan lalu, kepercayaan pengembang AS di pasar untuk bangunan rumah keluarga tunggal baru turun satu poin pada Desember ke tingkat 57 pada Indeks Pasar Perumahan (HMI) Asosiasi Nasional Pengembang Perumahan/Wells Fargo. Meskipun angka terbaru di bawah ekspektasi pasar, namun masih berada di atas titik impas 50.

Para investor sedang menunggu pertemuan Fed Desember yang dipantau cermat, yang dijadwalkan pada Selasa dan Rabu, untuk mendapatkan pandangan yang lebih jelas tentang kapan bank sentral akan menaikkan suku bunganya.

Yen Jepang menguat terhadap dolar AS karena kerugian di pasar ekuitas global dan harga minyak mentah mendorong permintaan untuk aset-aset "safe haven".

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,2435 dolar dari 1,2451 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5642 dolar dari 1,5706 dolar. Dolar Australia turun ke 0,8222 dolar dari 0,8250 dolar.

Dolar AS dibeli 117,71 yen Jepang, lebih rendah dari 118,75 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9658 franc Swiss dari 0,9645 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,1648 dolar Kanada dari 1,1568 dolar Kanada. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014