Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi masih bungkam terkait personel Tim Sembilan yang akan membantu pemerintah dalam menangani persepakbolaan nasional.
"Saat ini belum akan kami umumkan orang-orangnya. Nanti kalau diumumkan, sekarang akan ada lobi-lobi," kata menpora di sela Rapat Finalisasi Penyusunan Anggaran Tahun 2015 di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin.
Menurut dia, Tim Sembilan akan segera bekerja sesuai tugas yang diberikan. Tugas khusus yang harus segera dilaksanakan adalah untuk melakukan perbaikan persepakbolaan nasional yang prestasinya saat ini terus mendapatkan sorotan negatif dari masyarakat.
"Kami akan mencari masukan dari semua pihak. Perbaikan ini benar-benar kami lakukan. Jangan sampai ada lagi istilah mafia dalam olahraga," katanya.
Sebelumnya, Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto menjelaskan, Tim Sembilan yang akan dibentuk berasal dari beberapa kalangan, mulai pengamat olahraga, wartawan hingga tokoh masyarakat.
Saat ini, kata dia, proses pembentukan Tim Sembilan masih berjalan. Pihaknya menegaskan jika tim khusus yang akan dibentuk ini tidak akan memicu pembentukan PSSI baru seperti yang terjadi sebelumnya.
"PSSI tetap satu. Tidak akan ada dua kepemimpinan. Yang jelas tim akan terus bekerja, dan tidak terpengaruh dengan pelaksanaan Kongres PSSI 4 Januari 2015. Ini kebetulan saja," katanya
Sementara itu, Sekjen PSSI Joko Driyono menegaskan pihaknya belum bisa menanggapi perihal dibentuknya Tim Sembilan oleh pemerintah, dalam hal ini Kemenpora.
Menurut dia, untuk tanggapan federasi harus diputuskan oleh Komite Eksekutif. "Untuk komentar resmi harus melalui keputusan Komite Eksekutif. Kalau jawaban pribadi, apapun yang muncul dari publik maupun negara, harus kita anggap sebagai hal yang positif," katanya.
Tim Sembilan itu terbentuk setelah adanya kegagalan beruntun timnas, baik pada Piala AFC U-19 di Myanmar maupun Piala AFF di Vietnam.
Hanya saja, kata dia, upaya yang dilakukan pemerintah harus sesuai dengan aturan yang ada, karena jika terjadi intervensi, maka ancaman sanksi dari FIFA bisa saja turun.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014