Saya memberikan apresiasi kepada Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI karena telah meluncurkan layanan ini. Apalagi dengan anggaran yang cukup minim, yaitu Rp3,5 miliar
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meluncurkan sistem layanan elektronik "Smart City" untuk mengetahui, memantau, sekaligus menindaklanjuti segala keluhan masyarakat.
"Aplikasi ini merupakan konsep yang mewujudkan model baru pemerintahan yang melibatkan warga dalam pembentukan kebijakan publik," kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.
Selain mendengarkan keluhan masyarakat, aplikasi "Smart City" juga dapat digunakan untuk memantau kinerja camat dan lurah dalam hal merespon keluhan atau laporan dari warga.
"Saya memberikan apresiasi kepada Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI karena telah meluncurkan layanan ini. Apalagi dengan anggaran yang cukup minim, yaitu Rp3,5 miliar," ujar Basuki.
Dalam sistem aplikasi tersebut, dia menuturkan terdapat dua jenis program yang dapat diunduh, yaitu program Cepat Respon Opini Publik (CROP) dan program QLUE.
CROP diperuntukkan bagi aparat pemerintah sebagai pemberi respon, sedangkan QLUE diperuntukkan bagi masyarakat sebagai pelapor.
"Oleh karena itu, saya minta kepada seluruh aparat pemerintah, mulai dari lurah dan camat, agar segera mengunduh aplikasi ini, begitu pun seluruh masyarakat," tutur Basuki.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Diskominfomas DKI Jakarta Agus Bambang Setiowidodo mengungkapkan selain melalui aplikasi tersebut, layanan "Smart City" juga dapat diakses melalui situs smartcity.jakarta.go.id.
Situs itu terintegrasi dengan aplikasi sosial media pengaduan warga ibu kota, di antaranya e-mail dki@jakarta.go.id, Twitter @jakartagoid, Facebook jakarta.go.id, Balai Warga di situs www.jakarta.go.id, petajakarta.org, Lapor! 1708 dan Google Waze.
Dia memaparkan laporan warga didalam aplikasi QLUE juga terintegrasi dengan situs smartcity.jakarta.go.id. Seluruh laporan warga di situs dan aplikasi tersebut juga langsung terhubung dengan aplikasi CROP yang khusus diunduh oleh aparat Pemprov DKI dan kepolisian.
"Kemudian, aparat pemerintah yang menindaklanjuti laporan warga dapat memberikan hasil laporan respon melalui situs smartcity.jakarta.go.id yang terkoneksi langsung dengan aplikasi QLUE," ungkap Agus.
Lebih lanjut, dia menyebutkan sejumlah data yang terintegrasi dengan situs smartcity.jakarta.go.id yaitu informasi jalur fiber optic, tinggi muka air, letak menara, pos polisi, data kependudukan dan sebagainya.
"Ke depan sistem layanan "Smart City" ini akan kami kembangkan sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat mengetahui nilai pajak bumi dan bangunan (PBB) sampai perencanaan Kota Jakarta," kata Agus.
(R027)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014