Kotabaru, Kalsel, (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo melakukan blusukan di Kampung Nelayan yang berlokasi di Desa Dirgahayu sekitar Kotabaru, Kalimantan Selatan, Senin siang, untuk memantau kehidupan keluarga nelayan kawasan pesisir.
"Tadi ada yang minta ke saya untuk beli papan untuk jembatan.. Berapa banyak uangnya?" kata Presiden Jokowi saat blusukan tersebut.
Warga ada yang menjawab Rp1-5 juta, tetapi Presiden mengatakan akan memberikan Rp50 juta selain untuk perbaikan jalan-jembatan, tetapi juga sekaligus untuk perbaikan keseluruhan kampung nelayan itu.
Seorang nelayan, Agus (40) mengeluhkan kepada Presiden tentang sukarnya para nelayan di kampung tersebut dalam mendapatkan BBM jenis solar.
Presiden Jokowi juga mengingatkan agar warga juga dapat menjaga lingkungan pesisir antara lain dengan tidak memotong pohon bakau untuk menjaga kelestarian serta sumber daya kelautan dan perikanan.
Presiden melakukan hal tersebut setelah merayakan Hari Nusantara ke-2014 di Kotabaru, Kalsel yang dihadiri antara lain Menkpolhukam Tedjo Edhy, Menko Maritim Indroyono Soesilo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Dalam sambutannya di acara tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan, masa depan Indonesia ada di laut sehingga pemerintah bakal terus menegaskan beragam aksi guna meneguhkan kedaulatan bahari Republik Indonesia dan selaras pencanangan konsep Poros Maritim Dunia.
"Kita harus meyakini bahwa masa depan kita ada di laut," kata Presiden Jokowi sambil menambahkan, Hari Nusantara mengingatkan kembali Republik Indonesia sebagai bangsa bahari dan diakui di dunia sebagai negara kepulauan terbesar.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, perayaan Hari Nusantara pada tahun 2014 ini menjadi momentum dalam mengukuhkan kedudukan Indonesia sebagai negeri maritim. "Hari Nusantara kita peringati sebagai bentuk penghormatan kita atas kedaulatan bangsa Indonesia sebagai negara maritim," kata Susi Pudjiastuti.
Hal tersebut, menurut Susi, karena dalam membangun Poros Maritim Dunia sebagaimana telah dicanangkan Presiden Jokowi jelas harus dilandasi oleh semangat kebangsaan, kedaulatan, dan nasionalisme.
Ia mengingatkan bahwa bila dikalkulasi dan diolah secara maksimal, maka kekayaan laut Indonesia bisa menyumbang hingga 1,2 triliun dolar AS per tahun.
"Kita harus memiliki komitmen bahwa laut harus menyejahterakan rakyat Indonesia, dan komitmen kuat untuk menegakkan kedaulatan di atas laut kita," kata Menteri Kelautan dan Perikanan.
Peringatan Hari Nusantara pada tahun mendatang atau 2015 rencananya akan diselenggarakan di Provinsi Aceh, dengan Ketua Panitia Hari Nusantara 2015 diserahkan kepada Menteri ESDM Sudirman Said.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014