Singapura (ANTARA News) - Aceh membutuhkan waktu tiga tahun lagi untuk membangun dirinya kembali setelah tsunami menghantam wilayah itu Desember 2004, kata Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh dan Nias, Kuntoro Mangkusubroto, Selasa. "Telah dicapai kemajuan yang bagus sekali, namun masih banyak yang harus dikerjakan. Masih banyak lagi yang belum dibangun. Karena itu, rekonstruksi akan memerlukan waktu tiga tahun berikutnya," katanya kepada AFP di sela-sela konferensi regional Palang Merah di Singapura. Tsunami menghancurkan lebih dari 800 kilometer garis pantai di Aceh, mengakibatkan lebih dari 168.000 orang tewas atau hilang, melenyapkan sumber kehidupan dan membuat berbagai prasarana dan rumah-rumah rata dengan tanah. Sesuai jadwal, 48.000 rumah dari 128.000 rumah yang diperlukan sudah dibangun, kata Kuntoro. "Apa yang kami rencanakan, kami telah dapat melaksanakannya," ujarnya, seraya menyebutkan kemajuan yang dicapai dalam pembangunan kembali beberapa pelabuhan di propinsi itu. Pada April lalu, sebuah dermaga senilai 7 juta dolar Singapura, yang didanai Palang Merah Singapura, dibuka di Meulaboh, kota pantai di Aceh barat. Kuntoro mengatakan kesulitan terbesar yang dihadapi BRR adalah menyalurkan bahan bangunan ke tempat yang memerlukannya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006