Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Keluarga Alumni Gadjah Mada membantu mengedukasi warga yang tinggal di lahan rawan longsor di Kabupaten Banjarnegara agar mau direlokasi.
"Kami harap (Kagama) dapat membantu mengedukasi, atau minimal mengurangi risiko ketika terjadinya kasus (longsor) serupa," kata Ganjar saat menggelar konferensi pers di Kampus UGM, Yogyakarta, Minggu.
Menurut Ganjar, sebelum terjadi bencana longsor di Dusun Jemblung, Kecamatan Karang Kobar, Banjarnegara, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengimbau kepada warga untuk bersedia direlokasi ke lahan yang lebih aman. Namun, kata dia, masih terdapat alasan sosial ekonomi yang membuat warga enggan direlokasi.
"Masih ada problem sosial ekonomi yang membuat mereka merasa tidak ada pilihan lain untuk tetap tinggal di situ," kata Ganjar yang juga Ketua Umum Kagama itu.
Ia juga mengaku telah mengimbau kepada masyarakat di kawasan rawan bencana agar melakukan persiapan dini dengan mengamankan seluruh harta bendanya, serta melakukan berbagai strategi penyelamatan khususnya saat curah hujan tinggi pada Februari mendatang.
"Namun saya mengakui mereka (warga di kawasan rawan bencana) sebetulnya telah memiliki jejaring yang kuat dengan Tim "Search and Rescue" (SAR) serta Taruna Siaga Bencana (Tagana)," kata dia.
Sementara itu, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya telah menurunkan tim investigasi ke lokasi rawan longsor di Kecamatan Karang Kobar guna mengetahui kebutuhan mendasar masyarakat setempat.
"Kecamatan Karang Kobar memang wilayah paling rawan longsor di Banjarnegara sehingga masyarakat perlu secepatnya menghindar dari wilayah itu bila terjadi hujan deras," kata Dwikorita yang juga Pakar Geologi UGM.
Seperti diberitakan bencana tanah longsor telah melanda Dusun Jemblung, Kecamatan Karang Kobar, Kabupaten Banjarnegara, pada Jumat (12/12), sekitar pukul 17.30 WIB. Sekitar 40 rumah yang dihuni 300 jiwa dari 53 keluarga tertimbun longsor.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014