"Pemberian bantuan tidak akan pernah mensejahterakan rakyat,"

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Farouk Muhammad mengatakan sebenarnya kunci kesejahteraan rakyat dengan memajukan pertanian.

"Pemberian bantuan tidak akan pernah mensejahterakan rakyat," ujar Farouk Muhammad ketika berbicara di depan peserta muktamar keempat Serikat Tani Islam Indonesia (STII) di Ciloto, Cipanas, Cianjur, Jabar, Sabtu.

Ia menjelaskan bahwa untuk mensejahterakan rakyat yang mutlak diperlukan adalah memajukan pertanian, karena mayoritas rakyat masih menggantungkan kehidupannya dari kegiatan pertanian.

"Memajukan pertanian lebih berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat dibandingkan memajukan pendidikan. Kalau pertanian maju, kesejahteraan petani meningkat, besaran pungutan untuk menempuh pendidikan tidak akan terlalu dipersoalkan," jelas dia.

Sementara memajukan pendidikan belum berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan.

"Buktinya banyak orang-orang terdidik yang malah menganggur," kata dia.

Ia sangat menyayangkan dalam PP Nomor 68/2002 tentang Ketahanan Pangan fokusnya lebih pada masalah pangannya, bukan kepada petani sebagai subjek dalam penyediaan pangan.

Oleh karena itu, lanjut dia, tepat sekali dalam muktamar keempatnya, STII mengambil tema "Produktivitas dan Nilai Tambah Agroindustri/ Agrobisnis untuk memperkuat Kedaulatan Pangan."

Untuk mewujudkan kedaulatan pangan maka harus menciptakan kondisi agar petani bisa berproduksi secara aman. Selain itu, infrastruktur juga sangat diperlukan.

"Untuk efektifitas, masalah pertanian mungkin lebih baik diserahkan kepada daerah, mereka lebih tahu apa yang harus dilakukan untuk memajukan pertanian. Masalah cangkul atau pupuk mestinya tak perlu sampai harus diurus menteri," seloroh Farouk.

Ketua Umum STII, Nur Sutrisno, menjelaskan pihaknya mendorong hilirisasi kegiatan pertanian dengan harapan nilai tambah produk pertanian kembali kepada para petani.

Untuk mewujudkan hal itu, STII telah membentuk koperasi yang diberi nama Pembangunan Masyarakat Tani (Pemasti) yang dalam perkembangannya telah mendirikan perusahaan PT Pemasti Industri Indonesia untuk mengembangkan agro industri.

"STII merupakan organisasi tua yang lahir di awal kemerdekaan," kata Nur.

Di antara tokoh-tokohnya adalah Muhammad Sarjan yang pernah menjadi Menteri Pertanian dalam Kabinet Burhanudin Harahap (1955) dan K.H. Soleh Iskandar pendiri Pesantren Pertanian Darul Falah, Bogor.

Pewarta: Indriani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014