Batam (ANTARA News) - Jenazah anggota DPRD Kota Serang, Banten, Ahmad Anis Fuad yang meninggal di Hotel Pasific Palace Batam, Sabtu sekitar pukul 16.00 WIB diterbangkan dari Bandara Internasional Hang Nadim Batam menuju Bandara Soekarno-Hatta.
"Jenazah akan disemayamkan di rumah duka Kampung Ciloang, Kelurahan Seipancung, Serang, Banten. Selanjutnya baru akan dimakamkan," kata saudara korban, Haji Matin di Terminal Kargo Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Sabtu.
Dari Batam, jenazah diterbangkan menguanakan pesawat Garuda Indonesia dan diperkirakan sampai di Soekarno-Hatta sekitar pukul 18.00 WIB.
Almarhum merupakan anggota Komisi III DPRD Kota Serang Provinsi Banten. Dia bersama rombongan berada di Batam sejak Rabu (10/12) dan melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendapatan Kota Batam.
Selanjutnya, pada Jumat (12/12) rombongan bertolak ke Singapura dan sore harinya kembali ke Batam. Almarhum sempat mengeluh sakit sebelum akhirnya meninggal sekitar pukul 22.30 WIB.
"Sebelum berangkat bersama rombongan komisi III ke Batam, almarhum sempat dirawat 3 hari di salah satu rumah sakit di Banten akibat kadar gula darahnya mencapai 400. Ketika ke Batam keluarga mengingatkan agar jangan lupa meminum obat sesuai anjuran dokter," kata dia.
Matin mengatakan, mendapat kabar dari sesama anggota dewan lain bahwa saat masih di Singapura almarhum sudah mengeluh sakit dan sesak nafas.
"Saat sampai di Batam sekitar pukul 19.00 WIB langsung menuju hotel. Setelah Salat Isak, nafas adik saya masih sesak lalu minta dikerok untuk mengeluarkan angin. Namun takdir berkata lain," kata Matin.
Almarhum sempat dibawa ke Rumah Sakit Budi Kemuliyaan Batam oleh rekan-rekannya, namun sudah dalam kondisi meninggal. Selanjutnya dibawa ke RS Otorita BP Batam untuk menjalani visum sebelum keluarganya menjemput dan minta jenazah segera dipulangkan ke Banten tanpa menjalani otopsi.
"Mendapat kabar meninggalnya almarhum, kami langsung datang pagi tadi (Sabtu pagi) untuk memastikan penyebabnya. Kami memilih tidak lama-lama agar jenazah bisa segera dimakamkan sebagimana mestinya," kata Matin.
Pewarta: Larno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014