Pekanbaru (ANTARA News) - Posisi Provinsi Riau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga merupakan kawasan yang strategis, tetapi pengamanan di daerah ini khususnya pengamanan udara terabaikan karena pesawat tempur yang dimiliki TNI Angkatan Udara (AU) di Riau berumur tua dengan teknologi yang tertinggal dibandingkan yang dimiliki negara tetangga. "Peristiwa kecelakaan pesawat Sky Hawk 200 saat akan mendarat di bandara tadi merupakan bukti jauh tertinggalnya pesawat tempur yang dimiliki TNI AU. Tertinggal dibidang teknologi dan berumur tua pula sehingga rentan kecelakaan," kata seorang pengamat pertahanan dari sebuah lembaga kajian Abdul Rahman kepada ANTARA News di Pekanbaru, Selasa. Alumni Departement of International and Strategic University Malaya ini mengatakan itu terkait musibah terjatuhnya pesawat Sky Hawk TNI AU Pekanbaru hingga badan pesawat terbalik dengan roda diatas di ujung landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru Selasa pagi tadi. Kecelakaan pesawat tersebut tidak menimbulkan korban jiwa karena pilotnya Mayor (Pnb) M Dadang berhasil menyelamatkan diri dengan kursi pelontarnya. Rahman menjelaskan, sebagai daerah yang berhadapan langsung dengan negara tetangga seharusnya di Riau TNI AU-nya memiliki pesawat tempur canggih untuk mengamankan dan melakukan patroli di wilayah ini. "Strategisnya Riau karena berada di perairan Selat Melaka yang merupakan perairan tersibuk di dunia setelah Selat Dover di Inggris. Artinya kita sebagai bangsa Indonesia harus sering melakukan patroli untuk mencegah hal-hal negatif terkait keamanan," katanya. Menurut dia, posisi Riau itu ditambah pula lemah dalam bidang keamanan komando yakni "Comment, Control, Communication, Computer and Intelligence (C-4I)". "Padahal C-4I ini merupakan strategi pengintai dan pemantau yang diperlukan saat pesawat tempur melakukan manuver mengelilingi kawasan Riau yang rawan," ujarnya. Ia mengatakan, pesawat temput yang ada di wilayah Riau jelas berfungsi untuk tujuan pengamanan, namun demikian ada permasalahan pesawat yang ada sudah tergolong tua dengan peralatan jauh tertinggal terutama dibidang teknologi dibandingkan dengan yang dimiliki negara tetangga. "Pesawat tua ini dipaksakan untuk dipakai sehingga terjadi kecelakaan," kata Rahman. Ia mengakui, pesawat tempur berumur tua tidak hanya ada di Riau tetapi juga di provinsi lain namun mengingat posisi Riau yang rawan dengan masalah keamanan lebih baik di daerah ini ditempatkan pesawat tempur dengan teknologi baru.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006