"Selama musim hujan cuaca bisa berubah setiap saat dan berpotensi memunculkan angin puting beliung sehingga masyarakat harus waspada," ujarnya di Banjarbaru, Sabtu.
Ia mengatakan, angin kencang atau angin puting beliung sering muncul di suatu kawasan terbuka dan berlangsung dalam tempo singkat tetapi sifat angin bisa merusak apa saja. Oleh karena itu, masyarakat yang berdiam di kawasan terbuka dan relatif sedikit pepohonan harus waspada terhadap munculnya angin yang datang tiba-tiba itu.
"Walau pun area yang dilalui angin kecil dan durasinya singkat tetapi sifat angin sangat merusak sehingga kemunculan angin yang bisa datang tiba-tiba harus diwaspadai," pesannya.
Menurut dia, angin puting beliung bisa muncul bersamaan dengan hujan deras yang melanda suatu kawasan sehingga jika hujan turun dan disertai angin kencang harus waspada.
"Biasanya, bersamaan dengan hujan lebat juga disertai puting beliung namun ada juga tanpa didahului hujan lebat tiba-tiba muncul tiupan angin kencang," ujarnya.
Ia mengatakan, selain sering muncul di kawasan terbuka seperti tepi sawah, angin puting beliung juga bisa muncul di perairan terbuka sehingga nelayan diminta mewaspadainya.
"Nelayan juga harus waspada karena puting beliung bisa muncul di perairan yang merupakan kawasan terbuka sehingga tidak menjadi korban angin kencang itu," katanya.
Selama musim hujan sejak awal November 2014, di Kalsel terjadi angin puting beliung yang melanda Desa Tabunio Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut. Angin kencang yang terjadi Rabu (10/12) itu merusak tujuh rumah baik rusak berat maupun ringan dan enyebabkan satu bangunan sekolah rusak sedang.
Pewarta: Yose Rizal
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014