New York (ANTARA News) - Saham-saham Amerika Serikat jatuh pada perdagangan Jumat, menempatkan indeks S&P 500 untuk pertama kalinya jatuh delapan kali dalam seminggu, setelah penurunan berlanjut harga minyak dan data mengecewakan Tiongkok yang mendorong investor menjauh dari sektor bahan mentah.
Jatuhnya harga minyak telah menambah kekhawatiran tentang permintaan global dan pendapatan beberapa perusahaan energi, dengan pajak penjualan akhir tahun menambah tekanan pada sektor ini.
Meskipun ada perburuan saham tertentu, tapi investor menjauh dari saham-saham energi, menurut Reuters dalam laporannya Sabtu dinihari.
"Jangan mencoba untuk menangkap pisau jatuh. Itulah yang Anda hadapi di sini," kata Terry Morris, manajer ekuitas senior untuk National Penn Investors Trush Company di Reading, Pennsylvania.
Saham sektor energi S&P jatuh 1,2 persen pada sesi itu dan jatuh hampir 16 persen tahun ini karena pertunjukan terburuk dari 10 sektor utama S&P.
Data mengecewakan yang mengindikasikan tanda-tanda ekonomi Tiongkok melanjutkan pelemahan November telah membebani sektor bahan mentah, yang turun 2,2 persen, menjadi kinerja terburuk 10 sektor S&P pada hari ini.
Penurunan harga minyak dan pelemahan di Tiongkok dibayangi sentimen kuat sektor konsumen AS yang mencapai level tertinggi delapan tahun.
Beberapa investor berharap penurunan harga gas akan meningkatkan belanja konsumen, yang cukup untuk mengimbangi kesengsaraan sektor energi. Sektor konsumen adalah satu-satunya dari 10 sektor S&P yang berada dalam area positif, naik fraksional.
"(Energi) gangguan utama untuk pasar. Berita bagusnya adalah bahwa itu sebuah penarik untuk konsumen. Itu hal positif yang masih diabaikan," kata Arthur Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities di New York.
Hogan juga lega bahwa Senat AS dapat menyetujui tagihan belanja yang mengakhiri ancaman terhentinya (shutdown) layanan pemerintah.
Harga minyak mentah Brent tergelincir ke 61,91 dolar, itu terendah sejak Juli 2009, yang terakhir jatuh 2,6 persen ke 62,04 dolar.
Minyak mentah WTI harganya turun ke bawah 58 dolar per barel, dan terakhir terkoreksi 3 persen pada 58,14 dolar karena kekhawatiran tentang tingginya pasokan global dan permintaan yang lesu.
Indeks Dow Jones turun 179,81 poin atau 1,02 persen ke 17.416,53, S&P 500 terpangkas 15,34 poin atau 0,75 persen ke posisi 2.019,99 dan indeks komposit Nasdaq turun 18,33 poin (0,39%) ke 4.689,83. Dalam minggu ini S&P turun 2,5 persen.
Saham Adobe System naik hampir 10 persen menjadi 76,56 dolar sehingga meraih kenaikan terbesar pada S&P 500 setelah mengumumkan rencana untuk membeli saham perusahaan fotografi Fotolia bersama laporan kuartalan yang kuat.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014