... korelasi positif antara negara-negara yang tingkat pembayaran atas transaksinya secara tunai tinggi dengan tingkat korupsi dan shadow economy atau pasar gelap...

Bukittinggi, Sumatera Barat (ANTARA News) - Sekitar 85 persen volume belanja oleh masyarakat Indonesia masih dilakukan dengan transaksi pembayaran secara tunai, kata Kepala Grup Perbankan Elektronik Direktorat Transaksi Perbankan Bank Mandiri, Budi Hartono.

"Volume balanja/konsumsi masyarakat Indonesia merupakan yang terbesar di ASEAN tapi 85 persen transaksi pembayarannya masih secara cash, artinya sebagian besar masih di luar sistem perbankan," kata Hartono, dalam pelatihan media massa, di Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat.

Ia merinci 15 cara pembayaran lainnya dilakukan menggunakan kartu (delapan persen) dan dengan cara lain-lain tujuh persen.

Menurut Budi pembayaran atau transaksi atas belanja secara tunai cenderung mahal dan risikonya lebih besar.

"Ada korelasi positif antara negara-negara yang tingkat pembayaran atas transaksinya secara tunai tinggi dengan tingkat korupsi dan shadow economy atau pasar gelap," kata Hartono.

Budi membandingkan dengan negara tetangga yang penggunaan pembayaran secara tunai yang sudah berkurang. Misalnya Malaysia porsi penggunaan cara tunai mencapai 42 persen, menggunakan kartu 22 persen dan cara lain 35 persen.

"Sementara di Singapura pembayaran secara tunai mencapai 38 persen, kartu 51 persen dan lainnya 11 persen," katanya.

Mengenai volume belanja, Hartono mengatakan, pada 2011 volume belanja konsumen di Indonesia mencapai sekitar 431 miliar dolar AS, pada 2012 sebesar 454 miliar dolar AS, pada 2013 sebesar 481 miliar dolar AS, dan pada 2014 diperkirakan 500 miliar dolar AS.

Sementara di Malaysia pada 2011 sebesar 133 miliar dolar AS, pada 2012 sebesar 140 miliar dolar AS, 2013 sebesar 147 miliar dolar AS, serta 2014 diperkirakan sekitar 154 miliar dolar AS.

Sementara di Singapura pada 2011 sebesar 82 miliar dolar AS, pada 2012 sebesar 83 miliar dolar AS, pada 2013 sebesar 84 miliar dolar AS, serta pada 2014 diperkirakan 86 miliar dolar AS.

Ia menyebutkan dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 250 juta jiwa maka volume belanja masyarakat di Indonesia merupakan yang terbesar di ASEAN.

Budi menyebutkan ke depan, elektronik banking termasuk pengembangan uang elektronik akan menjadi salah satu lokomotif perkembangan perkembangan.

Ia menjelaskan uang elektronik terdiri dari uang elektronik dalam bentuk kartu dan dalam bentuk kerja sama dengan operator telekomunikasi (dalam kartu SIM).

Budi juga menyebutkan saat ini jumlah pemegang kartu kredit bank BUMN itu sebanyak 3,6 juta nasabah sementara pengguna kartu prabayar sebanyak 4,4 juta pengguna.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014