"Saya memberikan apresiasi kepada keluarga besar STII yang menaruh perhatian tinggi dan turut berpartisipasi terhadap pembangunan ekonomi nasional, khususnya sektor pertanian," kata Sekjen Ansari Bukhari membacakan sambutan Menperin di Jakarta, Jumat.
Ansari mengatakan, dalam rangka mendukung program hilirisasi industri berbasis produk pertanian, pemerintah membutuhkan kerja sama dan partisipasi aktif masyarakat, baik sebagai pelaku usaha industri maupun para petani.
Sinergi tersebut, lanjutnya, dibutuhkan agar sasaran program hilirisasi tersebut dapat segera tercapai sehingga dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat.
"Untuk itu, melalui Muktamar ke IV STII ini, saya mengharapkan agar saudara-saudara dapat terus meningkatkan kontribusi dalam pembangunan pertanian nasional melalui berbagai program nyata yang berorientasi pada peningkatan kualitas, maupun kesejahteraan petani," ujar Ansari.
Kemenperin berharap, agar Muktamar ini menjadi sarana berbagi pengalaman, bertukar ide dan gagasan antara sesama peserta, untuk kemudian dilaksanakan melalui langkah aksi yang konkret dan berkesinambungan.
Industri pengolahan berbasis produk pertanian masih menjadi andalan bagi pertumbuhan industri pengolahan non migas hingga saat ini.
Berdasarkan data Kemenperin, pada triwulan I-III tahun 2014 secara kumulatif, cabang industri makanan, minuman dan tembakau memberikan kontribusi sebesar 36,85 persen terhadap Produk Domestik Bruto industri pengolahan non migas.
Industri makanan, minuman dan tembakau mencatatkan angka pertumbuhan sebesar 8,80 persen, lebih tinggu dari pertumbuhan industri non migas yang besarnya 5,30 persen.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014