Sementara "lifting" gas disetujui 6.592 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), kata Penasihat Ahli Kepala SKK Migas Haposan Napitupulu di Jakarta, Jumat mengatakan,
"Total belanja pada 2015 direncanakan 22,2 miliar dolar AS," ucapnya.
Menurut dia, asumsi "work program and budget" (WP&B) kontraktor kontrak kerja sama itu pada harga minyak 105 dolar AS per barel.
Belanja 22,2 miliar dolar terdiri atas biaya eksplorasi 1,3 miliar dolar atau 5,7 persen dari total 22,2 miliar dolar.
Pengeluaran eksplorasi tersebut diperuntukkan pengeboran 54 sumur, seismik dua dimensi 947,2 km, dan tiga dimensi 2.300 km2.
Lalu, belanja pengembangan 4,7 miliar dolar (21,2 persen) untuk 783 sumur.
Sementara, pengeluaran produksi direncanakan 14,8 miliar dolar (66,4 persen) yang akan digunakan untuk 952 sumur "work over" dan 38.914 sumur pemeliharaan.
Terakhir, belanja 2015 diperuntukkan biaya umum 1,5 miliar dolar (6,7 persen).
Haposan menambahkan, pada harga minyak 105 dolar AS per barel, WP&B 2015 memproyeksikan penerimaan migas sebesar 56,8 miliar dolar AS.
Bagian negara direncanakan sebesar 28 miliar dolar AS (49,3 persen), "cost recovery" 20 miliar dolar (35,3 persen), dan kontraktor 8,8 miliar dolar (15,4 persen).
Sebelumnya, kontraktor mengusulkan "lifting" minyak WP&B 2015 sebesar 865.660 barel per hari dan gas 6.820 MMSCFD.
Penerimaan negara pada harga minyak 105 dolar per barel adalah 57,5 miliar dolar.
Bagian negara diproyeksikan 27,6 miliar dolar (48 persen), "cost recovery" 21,4 miliar dolar (37,1 persen), dan kontraktor 8,5 miliar dolar (14,9 persen).
Sebelumnya, belanja yang diajukan kontraktor adalah sebesar 24,6 miliar dolar AS.
Belanja tersebut terdiri atas eksplorasi 2,2 miliar dolar (8,9 persen) yang akan digunakan pemboran 68 sumur dan kegiatan seismik dua dimensi 897,2 km serta tiga dimensi 2.471 km2.
Pengeluaran pengembangan mencapai lima miliar dolar (20,5 persen) untuk 807 sumur.
Lalu, produksi dialokasikan 15,5 miliar dolar (63,2 persen) untuk 985 sumur "work over" dan 38.913 sumur pemeliharaan, serta belanja umum 1,8 miliar dolar (7,4 persen).
Sementara, sesuai APBN 2015, "lifting" minyak ditargetkan 900.000 barel per hari dan gas 6.989 MMSCFD.
Pada harga minyak 105 dolar AS per barel, penerimaan migas diproyeksikan 56,7 miliar dolar AS yang terdiri atas bagian negara 31,1 miliar dolar AS (54,8 persen), "cost recovery" 16,1 miliar (28,4 persen), dan kontraktor 9,5 miliar dolar (16,8 persen).
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014