New York (ANTARA News) - Harga minyak AS jatuh di bawah 60 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak Juli 2009 pada Kamis (Jumat pagi WIB), membawa kerugian mengejutkan sejak Juni menjadi sekitar 44 persen.
Harga minyak bertahan untuk sebagian besar hari sebelum merosot lebih dari satu dolar AS dalam dua jam akhir perdagangan di New York Mercantile Exchange, lapor AFP dan Xinhua.
Pada penutupan, patokan AS minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, telah kehilangan 99 sen dari Rabu menjadi 59,95 dolar AS per barel.
Di London, minyak mentah Brent untuk Januari mengikuti pola yang sama, berakhir turun 56 sen menjadi 63,68 dolar AS per barel.
"Di bawah 60 dolar AS, kami melewati garis lain di sini," kata James Williams, analis energi di WTRG Economics menanggapi harga WTI.
Dia mengatakan bahwa laporan stok AS pada Rabu, dengan kenaikan dalam tingkat penyimpanan minyak mentah dan produk olahan, hanya menambah tekanan jual pada pasar global yang kelebihan pasokan.
"Ada banyak pasokan, lebih dari banyak," kata dia. "Kilang-kilang sedang berjalan dengan produksi penuh, produksi meningkat, dan masih terjadi peningkatan dalam minyak mentah."
"Dapat dibayangkan, kita bisa melihat minyak mentah akan di bawah 50 dolar AS untuk periode waktu singkat," ia memperingatkan.
"Pasar minyak mungkin oversold dari perspektif teknis, tetapi terus kekurangan dukungan fundamental untuk pembalikan berarti bagi kenaikan," kata Tim Evans dari Citi Futures.
Harga minyak AS juga jatuh setelah Kuwait memangkas harga jual minyak mentah untuk pelanggannya di Asia.
Kuwait, produsen terbesar ketiga OPEC, menurunkan harga minyak mentah Januari untuk pelanggan Asia pada Rabu, menjadi anggota OPEC ketiga yang menawarkan diskon setelah Arab Saudi dan Irak.
Para pedagang berpendapat persaingan harga dari produsen minyak mentah akan menyeret harga yang lebih rendah.
Selain itu, menteri minyak Arab mempertanyakan kebutuhan untuk memangkas produksi.
"Mengapa saya harus memotong produksi?" Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali Al-Naimi mengatakan kepada wartawan, Rabu. "Ini adalah pasar dan saya jual di pasar. Mengapa saya harus memotong?" Dia mengatakan pasar akan mengoreksi dengan sendirinya.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memproduksi sepertiga dari minyak mentah dunia, mempertahankan pagu produksi kolektif 30 juta barel per hari pada pertemuan di Wina, 27 November.
Kartel mengatakan dalam laporan bulanan pada Rabu bahwa pada 2015, pasokan minyak non-OPEC diperkirakan akan meningkat sebesar 1,36 juta barel per hari menjadi rata-rata 57,31 juta barel per hari.
Produksi minyak mentah AS mencapai 9,12 juta barel per hari untuk pekan yang berakhir 5 Desember, menurut Badan Informasi Energi AS (EIA).
EIA pada Selasa memangkas proyeksi harga minyak mentah sebesar 15 dolar AS dalam menanggapi keputusan OPEC dan meningkatnya produksi AS. EIA memperkirakan bahwa minyak mentah AS dan Brent masing-masing akan mencapai rata-rata 62,75 dolar AS dan 68,08 dolar AS pada 2015. (A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014