Yogyakarta (ANTARA News) - Peningkatan aktivitas Gunung Merapi pada Senin malam (20/11) tidak hanya ditandai semburan awan panas tetapi juga mengeluarkan lava pijar setiap lima sampai lima belas menit yang disertai suara gemuruh. "Suara gemuruh masih terdengar hingga siang ini," kata anggota Karang Taruna Kaliadem (Karem), Sabar kepada ANTARA News, Selasa. Sejak aktif Senin malam (20/11), Sabar diinstruksikan bersiaga penuh memantau perkembangan Merapi. Ia mengatakan, sejak pukul 19.00 hingga 04.00 WIB gunung yang terletak di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu mengeluarkan lava pijar setiap lima sampai lima belas menit. Namun warga di Kaliadem tidak panik karena masyarakat memahami bahwa Gunung Merapi yang tingginya 2.968 meter dari permukaan laut memang belum "istirahat" sejak erupsi selama beberapa bulan pada awal tahun ini. "Meski masyarakat relatif terbiasa dengan sinyal aktif Gunung Merapi tersebut, warga Kaliadem tetap meningkatkan kewaspadaannya," kata Sabar. Sementara itu, Bupati Kabupaten Sleman, Ibnu Subiyanto bersama tim dari Dinas Pengairan, Pertambangan dan Penanggulangan Bencana Alam meninjau kawasan Kaliadem untuk memastikan kondisi masyarakat setelah Senin malam Merapi mengeluarkan awan panas dan lava pijar. "Saya mengimbau warga untuk terus waspada terhadap kemungkinan terjadinya kembali luncuran awan panas," kata Ibnu.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006