"Dolar AS melemah seiring aksi sebagian pelaku pasar uang di dalam negeri yang kembali melakukan aksi ambil untung setelah indeks dolar AS mencetak kenaikan cukup tinggi," kata Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir di Jakarta, Kamis.
Kendati demikian, menurut dia, aksi pelaku pasar itu cenderung jangka pendek menyusul masih adanya kekhawatiran investor terhadap masih akan berlanjutnya pelambatan ekonomi Tiongkok dan resiko politik di Yunani.
"Pembalikan arah rupiah ke area negatif cukup terbuka,," katanya.
Selain itu, lanjut dia, belum keluarnya hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), yang salah satu agendanya membahas tentang suku bunga acuan (BI Rate) membuat transaksi cenderung sepi.
"Sebagian pelakub pasar wait and see. BI diprediksi akan mempertahankan suku bunga di level 7,75 persen. Namun, pasar ingin mencari petunjuk atas outlook kebijakan BI lainnya, seperti asumsi pertumbuhan ekonomi tahun ini dan ke depannya," katanya menambahkan.
Kurs tengah BI pada Kamis ini tercatat mata uang rupiah tidak bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp12.336 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014