Serahkan penyelidikan kasus ini pada aparat"

Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Republik Indonesia meminta warga Enarotali, Paniai, Papua, tidak terprovokasi terhadap hal-hal terkait kerusuhan yang melanda daerah itu, Senin (8/12/14).

"Kami mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi. Serahkan penyelidikan kasus ini pada aparat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, sekarang Polda Papua masih memeriksa tempat kejadian perkara seperti di kantor KPUD Paniai dan Polsek Paniai Timur.

Dalam penyelidikan di lokasi kejadian, polisi menemukan jerigen bahan bakar minyak yang diduga digunakan untuk membakar kantor KPUD. Beberapa alat bukti lain seperti sisa pembakaran dan perusakan juga dikumpulkan.

Dalam penyelidikan itu, Polri juga memeriksa para saksi.

Terkait sumber tembakan yang menewaskan empat orang warga sipil dalam peristiwa tersebut, pihaknya masih belum mengetahui siapa pelaku.

Sementara kondisi di Paniai sekarang sudah kembali kondusif.

Pada Rabu (10/12), jenazah empat orang warga sipil korban kerusuhan di Enarotali, ibu kota Kabupaten Paniai, Papua, dimakamkan di dalam satu lubang di halaman markas koramil Enarotali.

Keempat korban yang tewas tertembak itu adalah Yulian Yeimo, Simon Degei, Alpius Gobay dan Alpius Youw.

Kerusuhan di Enarotali berawal dari kasus lalu lintas yang berbuntut pertikaian antara warga dengan aparat keamanan.

Akibatnya warga menyerang markas koramil dan mapolsek Paniai Timur serta membakar beberapa unit mobil dinas polisi dan TNI. Dalam peristiwa itu, tiga anggota polsek dan tiga anggota koramil menderita luka.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014