Surabaya, (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) memprakirakan musim hujan tahun ini mundur sehingga berdampak suhu udara di Surabaya kecenderungannya terus meningkat makin panas, berkisar 25-37 derajat Celcius. Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMG Maritim Tanjung Perak, Surabaya, Arif Triyono, di Surabaya, Selasa (21/11) mengemukakan, wilayah Surabaya pada dekade III (21-30) Nopember hingga dekade II (11-20) Desember yang seharusnya sudah hujan, namun sampai saat ini belum hujan. "Menurut pantauan citra satelit, di kawasan Indonesia bagian tengah, khususnya Jawa Timur, pertumbuhan awan belum tampak, sedangkan cuaca relatif cerah. Kalaupun di beberapa daerah sudah hujan, tapi masih lokal sekali belum merata dan durasi tidak lama. Itupun tidak rutin setiap hari. Curah hujan pun belum mencapai 50 milimeter," katanya menjelaskan. Menurut dia, jika memasuki musim hujan dekade I curah hujan berkisar 50 milimeter, maka pada dekade II lebih dari 50 milimeter. Berdasarkan laporan yang diterimanya, daerah-daerah di Jatim yang seharusnya sudah sering turun hujan, tapi hal itu masih belum terjadi. "Apalagi, di Surabaya tahun lalu pada pertengahan Oktober sudah turun hujan, tapi sampai sekarang hingga masuk pada dekade III Nopember belum juga turun hujan," katanya. Sementara itu, cuaca di Surabaya hari ini cerah, angin dari timur tenggara kecepatan berkisar 10-35 kilometer per jam, suhu antara 25-37 derajat Celcius dan kelembaban 39-65 persen. Sedangkan gelombang di laut Jawa antra 0,6 - 2,1 meter, di penyeberangan Ujung Kamal 0,1 - 0,5 meter dan Selat Madura 0,2 - 0,8 meter.(*)
Copyright © ANTARA 2006