Denpasar, (ANTARA News) - Kandungan nitrit (NO2) di perairan Pantai Sanur, Bali telah melampaui nilai ambang batas maksimum baku mutu air laut untuk sektor pariwisata. "Adanya nitrit di perairan tersebut dimungkinkan oleh tingginya bahan organik di sekitar perairan, yang dibuktikan dengan tingginya nilai amoniak (NH3)," kata Kasubdin Panlih Dinas Lingkungan Hidup Kota Denpasar, I Nyoman Pujana SH di Denpasar, Selasa (21/11). Pujana mengatakan, amoniak dan nitrit merupakan senyawa yang mengandung nitrogen yang telah melampaui ambang batas maksimum baku mutu. Senyawa itu mempunyai hubungan erat satu sama lainnya melalui "nitrosomonas" atau amoniak menjadi nitrit. "Tingginya nitrit di sekitar Pantai Sindhu misalnya, akibat padatnya aktivitas kepariwisataan seperti hotel, restauran dan pemukiman yang mengakibatkan tingginya bahan organik berasal dari limbah domestik," katanya. Bahkan hasil analisis bakteri fecal coli di perairan Sanur dan sekitarnya menunjukkan di lokasi pusat kegiatan pariwisata tersebut telah tercemar oleh bakteri patogen. "Bakteri patogen itu sangat membahayakan bagi pengguna pantai sebagai tempat mandi, renang, selam dan aktivitas lainnya. Adanya bakteri tersebut diduga berasal dari rembesan limbah `septictank` (penampung limbah) dari penduduk yang dialirkan langsung ke laut," jelas Pujana. Untuk menanggulangan itu perlu diupayakan agar septictank dibuat lebih permanen dan jauh dari pantai, sebab pantai yang tekstur tanah berpasir bersifat porous akan mudah merembeskan air limbah, khususnya yang mengandung tinja.(*)
Copyright © ANTARA 2006