Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan memprioritaskan produksi gas buat kepentingan dalam negeri guna memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Namun demikian, kata Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Selasa, pemanfaatan gas buat kepentingan domestik tetap harus melihat nilai keekonomiannya. "Tahun 70-an, memang kebijakan kita adalah gas dengan volume besar diekspor, dan kecil buat domestik. Tetapi, sekarang gas dengan volume besar kita prioritaskan dalam negeri asalkan masuk keekonomiannya," katanya. Purnomo mencontohkan, gas produksi Blok Cepu dengan volume lima triliun kaki kubik (TCF) dan sisa Tangguh 4-5 TCF akan prioritaskan buat kepentingan domestik. Namun, menurut dia, pemerintah tetap akan menghormati kontrak gas yang telah ditandatangani. Pekan depan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan berkunjung ke Jepang. Salah satu agenda pembicaraan adalah menyangkut perpanjangan ekspor gas alam cair (LNG) dari Indonesia ke Jepang yang akan berakhir tahun 2010. Indonesia berharap dapat memotong volume ekspor LNG ke Jepang hingga setengahnya dari sebelumnya 12 juta ton menjadi enam juta ton. (*)

Copyright © ANTARA 2006