Jakarta (ANTARA News) - Timnas Indonesia yang dipersiapkan untuk Piala AFF U-19 mendapatkan pelajaran berharga dari kekalahan perdananya melawan Frenz United.

Pada pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu, anak asuh Fakhri Husaini yang didominasi pemain U-17 itu harus menyerah dengan skor 0-2.

"Pertandingan tadi bagus buat anak-anak. Lawan memiliki organisasi permainan yang bagus. Begitu juga dengan fisiknya. Ini pelajaran yang sangat bagus," kata Fakhri Husaini usai pertandingan.

Menurut dia, gol pertama yang diciptakan pemain Frenz United, Reza Karimi pada menit 13 murni kesalahan pemain sendiri. Seharusnya, pemain bisa melihat posisi lawan, apalagi lawan memiliki fisik yang jauh lebih baik.

Mampu unggul cepat, permainan Frenz United yang telah dipersiapkan sejak dua tahun terakhirnya terus ditingkatkan. Tekanan demi tekanan terus dilakukan. Hasilnya, Yugan Poobathy mampu menggandakan keunggulan menjadi 2-0 pada menit 26. Kondisi ini bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, permainan Timnas Garuda Muda mulai membaik. Koordinasi antar lini mulai menunjukkan peningkatan sehingga memperbanyak peluang untuk menciptakan gol. Hanya saja upaya yang dilakukan Sahrul Akmal dan kawan-kawan selalu kandas.

Ketatnya permainan dibabak kedua membuat satu pemain Frenz United harus menerima kartu merah dari wasit Hadiyana setelah melakukan pelanggaran keras. Unggul dalam jumlah pemain langsung dimanfaatkan oleh Timnas Garuda Muda untuk lebih menekan. Tapi, hasilnya tetap nihil.

Meski lawan kalah jumlah pemain ternyata bukan berarti kekuatannya melemah, justru semangat tim yang diperkuat pemain dari tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Iran meningkat. Hasilnya, mereka mampu mempertahankan keunggulannya hingga pertandingan usai.

"Pemain masih banyak melakukan Kesalahan-kesalahan yang mendasar sehingga gol pertama lawan tercipta. Makanya harus segera diperbaiki," kata Fakhri menambahkan.

Pertandingan melawan Frenz United merupakan ujicoba terakhir tahun ini. Semua pemain selanjutnya akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Mereka akan kembali dipanggil menjalani pelatnas pertengahan Januari 2015 nanti.

"Sebelum pulang, 33 pemain yang ada saat ini semuanya sudah merasakan pertandingan internasional. Ini sangat bagus. Yang jelas, mereka yang terbaik akan dipanggil kembali," kata mantan pelatih Bontang FC.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014